Pinjaman baru di Indonesia meningkat pada Q2

Pencairan pinjaman baru diperkirakan akan terus tumbuh di Q3.

Penyaluran pinjaman baru di Indonesia meningkat hingga mencapai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 89,1% pada Q2, menurut data dari Bank Indonesia. Bank Indonesia (BI).

Angka ini hampir 29 basis poin (bp) lebih tinggi dari WNB 60,8% yang tercatat di Q1.

Pertumbuhan yang lebih cepat dilaporkan pada semua jenis pinjaman, kecuali pinjaman konsumen.

BI memperkirakan penyaluran kredit baru akan semakin meningkat pada triwulan III (Juli-September 2024) dengan SBT diperkirakan meningkat menjadi 93,6%.

Sementara pertumbuhan meningkat, responden survei perbankan terbaru BI melaporkan bintang pinjaman yang sedikit lebih ketat untuk Q3, seperti ditunjukkan oleh indeks standar pinjaman (LSI) positif sebesar 2,6%, terutama dalam hal biaya administrasi.

Sebaliknya, suku bunga akan tetap longgar, kata bank sentral.

Responden diketahui “optimis” terhadap pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2024, menurut survei bank sentral.

“Responden optimis, antara lain, karena prospek moneter dan ekonomi serta risiko kredit yang relatif terjaga saat menyalurkan pinjaman,” kata BI dalam siaran pers yang diunggah di situsnya.

Sumber