Olimpiade Paris 2024: Alasan atlet Aljazair melemparkan bunga mawar merah ke Sungai Seine saat Upacara Pembukaan

Anggota delegasi Aljazair menemukan cara untuk menghormati para korban tindakan keras polisi terhadap pengunjuk rasa pada tahun 1961 Upacara Pembukaan Olimpiade Paris pada Jumat malam.

Atlet Aljazair membawa mawar merah ke perahu mereka dan kemudian melemparkannya ke Sungai Seine saat mereka ikut serta dalam Parade Bangsa-Bangsa untuk memulai Olimpiade 2024 pada hari Jumat.

Meskipun angka pastinya belum diketahui, lebih dari 100 pengunjuk rasa Aljazair tewas dan 12.000 orang ditangkap oleh polisi Prancis pada 17 Oktober 1961 saat mereka berdemonstrasi untuk mendukung kemerdekaan Aljazair dari Prancis. Para pengunjuk rasa bahkan dilempar ke Sungai Seine oleh polisi selama acara tersebut, yang sering digambarkan sebagai pembantaian.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi presiden pertama dalam sejarah negara untuk mengakui “kejahatan yang dilakukan malam itu,” yang disebutnya “tidak dapat dimaafkan” pada tahun 2021 saat meletakkan bunga di jembatan di atas sungai untuk menandai peringatan 60 tahun demonstrasi tersebut.

“Selain banyak yang terluka, puluhan orang tewas, jasad mereka dibuang ke Sungai Seine,” kata Élysée dalam sebuah pernyataan pada tahun 2021, melalui The Guardian“Banyak keluarga tidak pernah menemukan jenazah orang yang mereka cintai yang menghilang malam itu. Presiden Republik memberikan penghormatan kepada semua korban.”

Perang Prancis-Aljazair, yang berlangsung selama hampir delapan tahun, berakhir pada tahun 1962. Aljazair telah merdeka sejak saat itu.

Aljazair mengirimkan 45 atlet ke Olimpiade musim panas ini, yang dimulai secara resmi pada hari Jumat malam saat Upacara Pembukaan di Paris yang hujanSabtu menandai hari pertama kompetisi penuh.

Sumber