Larangan olahraga transgender di Long Island mulai berlaku: 'Langkah yang masuk akal'

Sebuah rancangan undang-undang yang melarang wanita dan anak perempuan transgender berkompetisi dalam olahraga wanita di fasilitas daerah telah ditandatangani menjadi undang-undang hari ini di Long Island.

Upacara dimulai pukul 11.30 WIB.

Pemungutan suara dilakukan berdasarkan garis partai dengan perolehan suara 12-5 dengan dukungan mayoritas dari Partai Republik. Anggota parlemen dari Partai Demokrat Siela Bynoe dan Derriggi Whitton tidak hadir.

“Saya merasa senang bahwa Mayoritas Republik di badan legislatif memberikan suara mendukung tindakan yang masuk akal ini untuk melindungi integritas olahraga wanita dan keselamatan peserta wanita,” kata Kepala Eksekutif Daerah Nassau, Bruce Blakeman.

Kepala Eksekutif Kabupaten Nassau Bruce Blakeman di Mineola, New York, selama konferensi pers sebelum pemungutan suara Badan Legislatif hari ini mengenai rancangan undang-undang yang melarang laki-laki biologis berkompetisi dalam olahraga wanita di fasilitas daerah, 24 Juni 2024. (Foto oleh Alejandra Villa L (Gambar Getty)

Blakeman menerbitkan perintah eksekutif pada tanggal 22 Februari melarang organisasi olahraga dari fasilitas atletik yang dikelola daerah jika mereka mengizinkan gadis dan wanita transgender untuk berkompetisi di tim wanita.

Perintah tersebut secara khusus mengharuskan semua tim olahraga, liga, program, atau organisasi yang berupaya mendapatkan izin dari departemen taman dan rekreasi daerah untuk “secara tegas menentukan” apakah mereka laki-laki, perempuan, atau campuran berdasarkan “jenis kelamin biologis saat lahir” para anggotanya.

Usulan tersebut telah menerima kritik keras, terutama dari Jaksa Agung New York Letitia James, yang menyebut RUU tersebut transfobik dan ilegal.

“Hukumnya sangat jelas: Anda tidak boleh mendiskriminasi seseorang karena identitas atau ekspresi gendernya,” kata Demokrat itu dalam sebuah pernyataan. “Perintah eksekutif ini bersifat transfobik dan jelas-jelas ilegal.”

James juga mengatakan perintah tersebut akan menghalangi tim dari daerah lain untuk berkompetisi di wilayah tersebut, dan menjadikan tim olahraga wanita dan anak perempuan tunduk pada “interogasi yang mengganggu dan invasif” serta persyaratan verifikasi lainnya yang tidak perlu.

Namun, Blakeman berpendapat RUU tersebut memberi atlet transgender kesempatan lain untuk berkompetisi. Blakeman yakin hal ini tidak melanggar Konstitusi.

Layanan berita Associated Press turut memberikan kontribusi terhadap laporan ini.

Sumber