Kelompok pemuda Katolik di Nepal merilis film pendek tentang budaya dan keyakinan masyarakat adat

Sebuah kelompok pemuda Katolik di Nepal telah merilis film dokumenter pendek yang menyoroti tradisi budaya komunitas Tamang di Tipling, dalam rangka memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia ke-30.

Oleh LiCAS News

Diproduksi oleh anggota FA MULAN SIGNIS kelompok dalam Gerakan Internasional Mahasiswa Katolik (IMCS), film berjudul “Konvergensi Tradisi Pribumi Tamang dan Iman Katolik di Tipling,” menawarkan pandangan langka tentang bagaimana masyarakat Tamang memadukan adat istiadat mereka dengan kepercayaan Katolik.

Dokumenter ini merekam berbagai praktik masyarakat adat yang unik bagi masyarakat Tamang, seperti ritual potong rambut tradisional dan peresmian garam. Praktik-praktik ini menjadi bukti kuat identitas budaya mereka, yang tetap dilestarikan meskipun masyarakat tersebut memeluk agama Katolik.

Film ini menelusuri bagaimana adat istiadat kuno ini dijalin secara harmonis dengan iman Katolik masyarakat.

“Sebagai masyarakat Pribumi, kami sangat terhubung dengan alam dan etos, kosmologi, serta filsafat. Saya pikir ini adalah salah satu alasan mengapa masyarakat Tipling tertarik pada agama Kristen dan menerimanya,” kata Uskup Paul Simick, Vikaris Apostolik Nepal dan Uskup Tituler Maturba, dalam film tersebut.

Dokumenter ini juga menampilkan wawancara dengan anggota masyarakat Adat, mulai dari pemuda hingga tetua, dan pemimpin agama.

Perspektif mereka memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana komunitas Katolik Tamang di Tipling menggabungkan praktik Pribumi dengan iman mereka, menawarkan narasi unik tentang konvergensi budaya dan agama.

Konvergensi Tradisi Tamang Adat dan Iman Katolik di Tipling

Perilisan film dokumenter ini bertepatan dengan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia ke-30, yang dirayakan secara global setiap tanggal 9 Agustus.

Tema tahun ini difokuskan pada “Melindungi Hak-Hak Masyarakat Adat dalam Isolasi Sukarela dan Kontak Awal.”

Ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1994, hari ini memperingati warisan budaya dan kontribusi masyarakat Pribumi di seluruh dunia dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang tantangan berkelanjutan yang mereka hadapi.

#SIGNISFAMULAN adalah sebuah proyek SIGNIS, atau Asosiasi Katolik Dunia untuk Komunikasisebuah organisasi yang diakui oleh Vatikan sebagai Asosiasi Internasional Umat Beriman dengan misi untuk “membantu mengubah budaya dalam terang Injil dengan mempromosikan martabat manusia, keadilan, dan rekonsiliasi.”

Artikel ini awalnya diterbitkan pada https://www.licas.news/. Semua hak cipta dilindungi undang-undang. Penerbitan ulang tanpa izin oleh pihak ketiga tidak diizinkan.

Sumber