Opini | Lokasi syuting film menyoroti kekayaan sejarah dan budaya Hong Kong

Pengalaman mendebarkan saat pesawat menukik di atas atap blok rumah petak di Kowloon City saat turun ke bandara lama tetap menjadi kenangan kolektif di Hong Kong dan sekitarnya. Kini para pelancong di bandara Pulau Lantau akan disambut dengan replika set film blockbuster yang menampilkan kawasan terkenal di lingkungan yang kini hilang. Pameran ini memberikan contoh yang baik dalam memanfaatkan kekuatan lunak industri kreatif untuk mempromosikan kota ini, sebuah langkah yang sangat dibutuhkan di tengah lambatnya pemulihan pariwisata.

Pameran berukuran asli ini menawarkan gambaran mendalam tentang sejarah dan budaya Kowloon Walled City pada masa kejayaannya di tahun 1980-an. Lokasi syuting film lainnya diputar di pusat perbelanjaan di lokasi bandara lama Kai Tak, yang sekarang menjadi kawasan komersial, perumahan, dan rekreasi utama. Detail visual yang memukau dan kisah-kisah menarik seputar legenda urban mengundang pengunjung untuk menjelajahi kota.

Setelah membuat heboh di Festival Film Cannes dengan tepuk tangan meriah, Twilight of the Warriors: Ditembok telah meraup lebih dari HK$110 juta di Hong Kong dan terpilih untuk bersaing memperebutkan film fitur internasional terbaik di Oscar 2025. Namun sangat disayangkan bahwa set film aslinya dibuang, sehingga memupuskan harapan untuk melestarikannya sebagai tontonan permanen untuk kesenangan publik.

Seringkali dianggap sebagai kawasan tanpa hukum dengan kondisi kehidupan yang buruk, prostitusi yang merajalela, dan pasar gelap yang menjual barang-barang bajakan dan narkotika yang dikendalikan oleh triad, Kota Bertembok mungkin bukan wajah yang ingin ditampilkan pihak berwenang dalam brosur pariwisata dan media sosial. Meskipun ghetto mirip labirin dengan akar sejarah yang berasal dari dinasti kekaisaran Qing di Tiongkok ini telah diratakan menjadi taman kota yang subur sebelum serah terima, ghetto ini terus menginspirasi film dan jalan-jalan pariwisata, dan tetap menjadi bagian integral dari budaya dan identitas Hong Kong.

Janji Kepala Eksekutif John Lee Ka-chiu untuk meluncurkan lebih banyak proyek pariwisata terkait film merupakan langkah ke arah yang benar. Memang benar, kota ini belum memaksimalkan kekuatannya dalam industri film dan industri terkait serta mengeluarkan potensi penuh dari pariwisata film, sebuah strategi yang telah lama dimanfaatkan di tempat lain. Dengan perencanaan dan koordinasi yang lebih baik, kisah Hong Kong tetap memiliki daya tarik bagi pengunjung.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here