Saran Dari Seorang Koki Tentang Restoran dan Budaya Dapur

Bekerja di jalur produksi telah memberikan kekuatan yang luar biasa. Kekuatan tersebut tidak ada hubungannya dengan memiliki “bola yang terbuat dari titanium” (saya cantik sensitif) dan lebih berkaitan dengan kepercayaan diri yang saya peroleh sebagai anggota brigade dapur yang diandalkan dan didukung orang.

Meskipun saya pernah menangis di ruang tunggu,* saya biasanya cukup berdaya untuk tidak mendengarkan omongan negatif dari para juru masak atau orang-orang dalam hidup saya yang mungkin berpikir saya tidak seharusnya berada di sana. SAYA tahu bahwa saya melakukannya, dan begitu pula sang koki.

Saya cukup beruntung bisa bekerja dengan koki-koki hebat, dan banyak di antara mereka adalah wanita. Mereka menunjukkan kepada saya cara meraih kesuksesan dan cara mendapatkan rasa hormat dalam industri yang didominasi pria.

Saran saya bagi mereka yang terjun ke dunia kuliner dan ingin mencari pekerjaan yang sehat dan berkelanjutan adalah percaya pada insting Anda dan jangan puas dengan lingkungan yang beracun. Ketika saya mulai bekerja di restoran, saya merasa harus “membayar iuran” dan menerima perilaku buruk karena itu semua adalah bagian dari pekerjaan. BUKAN. Tugas Anda sebagai juru masak adalah datang, tetap teratur, dan menyajikan makanan yang bisa Anda banggakan. Yang lainnya? Lelucon, perpeloncoan, minuman keras, pelecehan… itulah budaya yang sekarat dari industri yang tidak sehat. bukan pekerjaan.

Bagi para pria yang berkecimpung di industri ini, jangan menutup mata. Bicaralah saat Anda melihat rekan kerja Anda melecehkan orang lain di tempat kerja atau bersikap tidak pantas.

Meski begitu, ada banyak dapur dengan koki yang positif dan berempati yang akan membantu Anda berkembang menjadi diri Anda yang sebenarnya. Beberapa dari saya sahabat karib adalah pria-pria yang saya temui yang bekerja di dapur, dan sebagian besar pengalaman saya dengan pria-pria di dapur bersifat mendukung dan positif.

*walk-in — lemari es walk-in raksasa di dapur profesional, dan tempat favorit saya untuk menangani hal-hal sulit emosiAir mata mungkin membuat pipimu panas, tetapi udara yang masuk akan selalu menyejukkanmu.

Sumber