Sesi 'Culture Club' di Texas Auto Body Trade Show Berfokus pada Pengembangan Tempat Kerja yang Positif

Di ruang konferensi yang penuh sesak pada tanggal 13 Juli di Irving Convention Center, Pameran Dagang Bodi Mobil Texas menyelenggarakan diskusi panel yang sangat dinantikan berjudul “Culture Club.” Dimoderatori oleh Mike Anderson dari Saran Tabrakanpanel tersebut menampilkan Tony Adamskonsultan untuk AkzoNobelDan Burl Richardspresiden Asosiasi Badan Mobil Texas (ABAT), yang menjadi tuan rumah acara tersebut, dan pemilik Pusat Tabrakan Burl di Henderson, TX. Panel tersebut membahas pentingnya budaya perusahaan dalam menarik dan mempertahankan bakat terbaik.

Menjelajahi Hakikat Budaya

Panel tersebut mengawali dengan pernyataan bersama: “Budaya adalah segalanya.” Dari kualitas layanan yang diberikan hingga cara karyawan diperlakukan, budaya tempat kerja yang positif meresap ke semua aspek bisnis.

Anderson menekankan bahwa budaya adalah tentang apakah karyawan senang datang ke kantor setiap hari. Ia menyamakannya dengan tim olahraga, dengan bertanya, “Apakah mereka ingin mengenakan kaus, dan apakah mereka bangga dengan tempat mereka bekerja?”

Anderson merujuk Dr. Gary ChapmanBuku karangan Adams, “The 5 Love Languages,” dan buku pendampingnya, “The 5 Languages ​​of Appreciation in the Workplace,” menyoroti pentingnya menunjukkan penghargaan. Bagi sebagian orang, penghargaan mungkin berarti hari libur tambahan untuk dihabiskan bersama anak-anak mereka; bagi yang lain, penghargaan bisa berupa bonus yang diberikan untuk liburan keluarga. Adams menekankan perlunya para pemimpin untuk meluangkan waktu dalam memahami preferensi karyawan mereka dan menunjukkan perhatian yang tulus.

Richards menyampaikan kebijakan pintu terbuka miliknya, dengan mendorong karyawan untuk menelepon, mengirim pesan teks, atau mengunjunginya jika ada masalah. Ia menegaskan bahwa prioritas No. 1 adalah komunikasi: “Anda merasakan suasana di tempat kerja jika Anda memiliki komunikasi yang baik. Kita bersama-sama dalam hal ini.”

Pergeseran Dinamika

Adams berbicara tentang perubahan signifikan dalam dinamika tenaga kerja dan perlunya para pemimpin untuk beradaptasi. Ia mencatat pendekatan tradisional terhadap keterlibatan dan retensi karyawan, yang mungkin berhasil 15 tahun lalu, tidak lagi praktis.

“Sebagai pemimpin organisasi, kita harus menyesuaikan proses berpikir kita dengan apa yang dicari pekerja saat ini,” kata Adams.

Ia menekankan semakin pentingnya Indeks Kepuasan Karyawan (ESI) bersama dengan Indeks Layanan Pelanggan (CSI), dengan mengutip pernyataan Danny Myers bahwa masalah dengan CSI sering kali berasal dari masalah dengan ESI.

Cara Kreatif untuk Mempertahankan Karyawan

Para panelis berbagi beberapa strategi kreatif untuk mempertahankan karyawan. Anderson memberikan contoh dari dealer yang menawarkan bonus yang terus meningkat selama bertahun-tahun, maksimal $10.000. Ia berbicara tentang salah satu kliennya yang memberi penghargaan kepada karyawan dengan fasilitas unik seperti layanan pembersihan rumah untuk membuat hidup mereka lebih mudah. ​​Beberapa bengkel menyediakan waktu istirahat berbayar dengan, selain gaji rutin karyawan, “liburan berbayar” tahunan dengan tunjangan tambahan $4.000, yang memastikan karyawan benar-benar dapat menikmati waktu istirahat mereka.

Hal penting lainnya adalah berinvestasi dalam pengembangan pribadi karyawan. Ini dapat mencakup bantuan manajemen keuangan, menciptakan momen yang berkesan, dan berkontribusi pada tonggak penting seperti pembelian rumah. Seorang pemilik toko menawarkan bonus hipotek sebesar $5.000 untuk pembelian rumah pertama karyawan. Society of Collision Repair Specialists (SCRS) juga menyediakan manfaat asuransi komprehensif dan 401k.

Memahami kebutuhan karyawan melalui survei dan pengaturan kerja yang fleksibel disorot sebagai elemen penting dari budaya tempat kerja yang positif. Sementara minggu kerja empat hari semakin populer, beberapa karyawan mungkin lebih suka jadwal kerja lima hari tradisional. Menawarkan berbagai manfaat, seperti rencana perawatan gigi dan mata, meningkatkan kepuasan karyawan secara signifikan.

Adams menganjurkan agar penilaian kinerja dilakukan lebih sering, dengan menyarankan perubahan dari tahunan menjadi triwulanan. Daripada menunggu setahun penuh untuk mendapatkan umpan balik, penilaian dilakukan lebih sering, sehingga karyawan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengubah perilaku dan tindakan mereka guna mencapai tujuan mereka.

Apa Merek Perusahaan Anda?

Panel ditutup dengan diskusi tentang dampak budaya tempat kerja yang lebih luas. Bisnis yang sukses dibangun atas dasar karyawannya, dan budaya perusahaan tercermin dalam mereknya. Seorang anggota audiens menantang peserta dengan pertanyaan, “Apa merek yang ingin dilihat dunia berdasarkan nilai, keyakinan/perilaku, dan tindakan?”

Diskusi “Culture Club” menyimpulkan bahwa melalui apresiasi, komunikasi, strategi retensi yang inovatif, fleksibilitas, dan keterlibatan yang sering, bisnis dapat menciptakan lingkungan tempat karyawan merasa bangga, puas, dan termotivasi. Budaya tempat kerja yang kuat bukan hanya menguntungkan bagi karyawan — tetapi merupakan landasan bisnis yang sukses dan berkelanjutan.

Sumber