Virtue Worldwide Meluncurkan Panduan Budaya 2024: Mengungkap Kode Budaya Baru Generasi Z

Virtue Worldwide, agensi kreatif yang didukung oleh VICE Media Group, meluncurkan Panduan Virtue untuk Budaya 2024. Laporan mendalam ini, yang disematkan dalam budaya, menyoroti kode-kode penting yang memandu generasi z dan perilaku mereka. Riset hak milik ini dilakukan di seluruh pasar utama APAC, termasuk India. Dengan memanfaatkan wawasan dari komunitas global VICE Media yang beranggotakan 40.000 anak muda, serta jaringan jurnalis dan kreator kontennya yang luas, panduan ini menawarkan analisis komprehensif tentang kode-kode budaya yang muncul yang memengaruhi generasi z Asia.

Kode Budaya #1: Kekacauan yang Konstruktif

Pemuda Asia mengubah kekacauan menjadi sumber inspirasi dan ekspresi diri. Dengan menyalurkan kekuatan yang aneh dan absurd melalui seni, teknologi, mode, dan budaya, hal itu diperkuat oleh media sosial. Ekspresi ini benar-benar terkode dalam keunikan dan mendobrak norma-norma konvensional. Munculnya generasi yang merangkul keanehan dan keaslian adalah revolusioner, di India yang secara tradisional merupakan masyarakat yang konformis, di mana menyesuaikan diri dan mematuhi standar kesuksesan yang ditentukan telah lama menjadi norma.

Ketidakmasukakalan adalah definisi utama dari keaslian dalam tatanan dunia baru ini. 86% anak muda mengatakan, “Wajar jika menjadi aneh,” dengan konten yang memalukan menjadi arus utama di India. Konten sosial buatan sendiri, lo-fi, dan slapstick semakin populer, menonjol dari feed yang dipoles dan merayakan keaslian. Mengungkap keanehan ini membuka jalan dan menciptakan ruang untuk ekspresi diri yang tak terbatas.

Kode Budaya #2: Otoritas Penggemar

Kekuatan penggemar muncul dari hasrat mendalam untuk menjadi bagian dari suatu komunitas. Kekuatan ini memberikan rasa kebersamaan dan identitas kolektif. Kekuatan telah beralih ke penggemar, yang dapat membuat atau menghancurkan selebritas. Mereka telah menjadi bagian penting dalam membentuk kesuksesan figur publik.

Ambil contoh kriket. Para penggemar di India memiliki hubungan yang dalam, erat, dan panjang dengan permainan dan para pemainnya. Selama Piala Dunia T20 baru-baru ini, emosi memuncak terhadap Hardik Pandya, yang diyakini sedang tidak dalam performa terbaiknya. Ejekan, cercaan, dan meme media sosial menjadi pusat perhatian, tetapi dengan kontribusinya yang signifikan terhadap kemenangan berikutnya, ia menebus kesalahannya demi para penggemarnya dan kriket India.

Penggemar juga telah berkembang melampaui lingkup selebriti untuk memperjuangkan tujuan mereka dan mendorong inisiatif independen.

Kode Budaya #3: Teknologi yang Empatik

Kemajuan teknologi sedang membentuk kembali keintiman dan interaksi sosial. 31% anak muda setuju AI akan menyediakan terapi dalam 10 tahun, dan 62% anak muda India percaya AI akan memoderasi media sosial dalam dekade berikutnya.

'Kamaverse' dari KamaSutra adalah contoh utama, yang menawarkan ruang virtual untuk diskusi terbuka dan positif tentang seks. Avatar virtual dalam 'Kamaverse' menjawab pertanyaan tanpa menghakimi dan menyediakan ruang virtual untuk penemuan produk dalam lingkungan yang aman dan pribadi, membantu kaum muda India menjadi mitra yang lebih berpikiran terbuka dan komunikatif.

Kode Budaya #4: Revolusi Lunak Feminisme

Tawa, waktu luang, dan merebut kembali ruang untuk bergerak dan berjalan adalah cara baru untuk menegaskan diri dan memprotes, dalam gerakan feminis. Mengubah dunia sambil bersenang-senang adalah kode baru. Baik itu merebut kembali jalan dengan bertemu untuk tidur di taman atau jalan-jalan tengah malam, ini adalah cara baru yang berani dan berani untuk memprotes dan menegaskan keberadaan.

Sebuah video viral yang menampilkan 'tawa militan' Arundhati Roy melambangkan pernyataan berani dan ceria tentang kehadiran ini. Gerakan ini memperjuangkan kekuatan menjadi diri sendiri dan membuat perubahan yang berdampak sambil menikmati perjalanan. Perempuan lebih berani, membawa perubahan, dan memicu percakapan yang penting dalam gerakan gender.

Merefleksikan implikasi penelitian untuk pasar India, Saumya Baijal, pimpinan strategi, India di Virtue Worldwide berkata, “Agar merek dapat melakukan percakapan dengan audiens yang penting bagi mereka, penting bagi mereka untuk menempatkan diri dalam kode budaya yang relevan dengan kelompok audiens tersebut. Virtue Guide To Culture mengungkap kode-kode tersebut yang dapat memungkinkan komunikasi yang dapat bersifat jangka pendek, spesifik dan dinamis, serta berjangka panjang dan konsisten.”

Sumber