Bagaimana intervensi gaya hidup dapat mempersiapkan anak-anak untuk masa depan yang sehat

India menderita beban ganda malnutrisi. Di satu sisi, kekurangan gizi dan anemia, di sisi lain, kelebihan gizi, obesitas, dan diabetes. Kedua hal tersebut dapat diatasi dengan kebiasaan hidup sehat sejak remaja, kata para ahli.

Satu dari lima orang di India adalah remaja dan terdapat lebih dari 250 juta remaja di negara ini. Oleh karena itu, kesehatan mereka harus diprioritaskan karena mereka paling berisiko terkena diabetes selama masa remaja akibat kebiasaan pola makan, makanan, dan gaya hidup.

Menjaga kesehatan generasi mendatang sangat penting bagi pertumbuhan dan status India sebagai pusat inovasi. Intervensi dini sangat penting untuk menanamkan kebiasaan sehat, membantu mencegah diabetes dan penyakit gaya hidup lainnya. Bagi yang belum tahu, Kerangka Pemantauan PTM Nasional merekomendasikan program berbasis sekolah untuk mengintegrasikan kebiasaan ini ke dalam rutinitas harian dan melibatkan orang tua dan masyarakat dalam inisiatif kesehatan.

“Mengajarkan anak-anak tentang kesehatan melalui permainan dan aktivitas yang menarik dan sesuai usia sangatlah penting. Anak-anak sekolah menengah pertama, yang berusia antara 11 dan 13 tahun, sangat reseptif dan dapat dengan cepat menyerap informasi dan keterampilan baru. Tahap ini optimal untuk pendidikan kesehatan karena mereka sudah cukup dewasa untuk memahami keseriusan informasi dan bersemangat untuk belajar,” jelas Dr. Nalini Saligram, pendiri dan CEO, Arogya World, sebuah lembaga nirlaba kesehatan global yang program-programnya berbasis sekolah menyebarkan pengetahuan tentang kebiasaan sehat pada remaja.

Memberikan edukasi kepada anak tentang gizi, makanan seimbang, dan memasak sehat, serta pelajaran tentang kesehatan seksual dan reproduksi, akan membekali mereka dengan kebiasaan hidup sehat. Memahami hak kesehatan mereka akan memberdayakan mereka untuk membuat pilihan yang lebih baik, seperti bermain saat istirahat dan mengadvokasi kesehatan di lingkungan mereka.

“Permainan kesehatan yang dirancang dengan baik, sesuai usia, dan menarik dapat membantu menghidupkan ilmu pengetahuan dalam buku teks. Permainan dan aktivitas kesehatan harus menjadi bagian dari pendidikan reguler di sekolah. Permainan ini dapat diperlakukan sebagai 'praktik' dan perluasan dari kurikulum biologi dan sains,” kata Dr. Saligram.

Anak-anak dapat belajar tentang kesehatan dan literasi pada saat yang sama sambil membaca tentang gizi yang baik dan bermain permainan yang membantu mereka memahaminya. Orang tua juga dapat memberi contoh dan memberikan dukungan di rumah dengan mendengarkan anak-anak mereka yang suka mengganggu dan mengurangi makanan cepat saji yang mereka beli. Mereka dapat memasak makanan sehat bersama-sama atau meminta setiap anggota keluarga untuk bertanggung jawab menyiapkan makan malam dari awal seminggu sekali.

Keluarga juga dapat mengubah metode memasak menjadi memanggang atau membakar daripada menggoreng, atau menggunakan pemanis alami dari buah-buahan sebagai pengganti gula. “Kebiasaan hidup sehat ini akan membantu anak-anak mencegah atau setidaknya menunda diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung saat mereka tumbuh dewasa. Kebiasaan ini juga akan mengurangi risiko penyakit ginjal, stroke, dan kebutaan. Gaya hidup sehat akan membantu mereka mengurangi anemia, menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan mereka, serta meningkatkan kepemimpinan dan kepercayaan diri mereka,” kata Dr. Saligram. Memang, ketika kaum muda kita belajar tentang pentingnya hidup sehat dan diberdayakan untuk mengubah perilaku, mereka tidak hanya akan memiliki masa depan yang sehat tetapi juga produktif.

Berlangganan Majalah India Today

Diterbitkan Oleh:

Rambut Palsu Aditya Mohan

Diterbitkan pada:

12 September 2024

Simak terus

Sumber