Pekerjaan yang Stres dan Gaya Hidup Sedentary Bisa Ancam Kesuburan, Kata Para Ahli

Meningkatnya stres terkait pekerjaan, jam kerja yang panjang, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak diidentifikasi sebagai faktor signifikan yang berdampak negatif pada kesuburan baik pada pria maupun wanita. Para ahli mendesak perlunya manajemen stres, olahraga teratur, dan pola makan yang sehat untuk mengatasi masalah ini, terutama di dunia di mana prioritas karier sering kali menyebabkan penundaan pernikahan dan perencanaan keluarga. Dr. Rupali Tambe, konsultan kesuburan di Nova IVF Pune, menjelaskan dampak lingkungan yang penuh tekanan pada kesuburan wanita. “Dalam dunia yang kompetitif saat ini, stres yang tidak terkelola dapat memengaruhi tidur, kebiasaan makan, dan bahkan menyebabkan ketergantungan pada zat, yang semuanya dapat menghambat kesuburan. Stres meningkatkan risiko ketidakseimbangan hormon, mengganggu siklus ovulasi, dan meningkatkan kemungkinan komplikasi kehamilan,” katanya. “Menunda pernikahan demi tujuan karier dapat mengurangi kualitas dan kuantitas sel telur, sehingga teknologi reproduksi berbantuan diperlukan,” tambahnya. Pria pun tidak luput dari tantangan ini. Dr. Padma Srivastava, Konsultan Obstetri & Ginekologi di Motherhood Hospitals, Lullanagar, Pune, menyoroti bagaimana stres kerja dan kebiasaan sedenter memengaruhi kesuburan pria. “Stres yang tinggi dapat menurunkan kualitas sperma dan kadar testosteron. Jam kerja yang larut dan kurang tidur semakin mengganggu kadar hormon. Selain itu, gaya hidup sedenter dapat menyebabkan obesitas dan jumlah sperma rendah. Sekitar 20-30 persen kasus infertilitas dikaitkan dengan jumlah sperma yang tidak normal, dan tren ini meningkat karena kondisi terkait seperti diabetes dan hipertensi.” Kedua ahli menekankan pentingnya mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat untuk meningkatkan kesuburan. Dr. Srivastava merekomendasikan kegiatan penghilang stres seperti yoga dan meditasi, sementara Dr. Tambe mendesak individu untuk mempertimbangkan perencanaan kesuburan dengan bantuan konsultan, termasuk pilihan seperti fertilisasi in-vitro (IVF) dan pembekuan sel telur. Menjaga pola makan yang seimbang, melakukan setidaknya 30 menit olahraga setiap hari, dan teknik manajemen stres yang efektif dapat secara signifikan meningkatkan hasil kesuburan bagi pria dan wanita, menurut para ahli.

Sumber