Persepsi Positif Dokter Umum terhadap Faktor Gaya Hidup yang Dapat Diubah dalam Mencegah Penurunan Kognitif dan Demensia

Berikut ini adalah ringkasan dari “Perspektif Dokter Umum tentang Intervensi Gaya Hidup untuk Pelestarian Kognitif dalam pencegahan demensia,” yang diterbitkan dalam edisi Agustus 2024 dari Perawatan Primer oleh Kappe et al.


Dokter umum (GP) berperan penting dalam mengidentifikasi gangguan kognitif dan demensia serta memberikan perawatan pascadiagnosis. Studi ini mengeksplorasi tiga area utama: persepsi GP tentang potensi perubahan gaya hidup untuk mempertahankan kinerja kognitif pada pasien lanjut usia, keyakinan mereka mengenai dampak faktor kesehatan dan gaya hidup yang dapat dimodifikasi terhadap kesehatan kognitif, dan apakah keyakinan ini berbeda menurut usia GP. Studi ini merupakan bagian dari uji coba AgeWell.de, yang melibatkan 72 GP yang menyelesaikan kuesioner evaluasi proses. Kuesioner menilai pandangan mereka tentang efektivitas berbagai perubahan gaya hidup dalam menjaga kinerja kognitif, dengan fokus pada faktor risiko dan perlindungan yang ditetapkan, yang dinilai menggunakan skala Likert 5 poin.

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis dua pertanyaan penelitian pertama. Pada saat yang sama, korelasi peringkat Spearman dan regresi logistik ordinal digunakan untuk mengeksplorasi hubungan antara usia dokter umum dan keyakinan mereka terhadap kemanjuran perubahan gaya hidup. Temuan tersebut mengungkapkan bahwa dokter umum pada umumnya bersikap netral terhadap potensi keseluruhan perubahan gaya hidup untuk mempertahankan kinerja kognitif, dengan skor median 3,0.

Namun, mereka menilai kemanjuran faktor kesehatan dan gaya hidup yang dapat dimodifikasi secara individual dengan sangat baik, khususnya peningkatan aktivitas fisik dan sosial, yang menerima penilaian tertinggi. Khususnya, ditemukan korelasi positif yang signifikan antara usia dokter umum dan keyakinan dalam mengoptimalkan nutrisi untuk mencegah penurunan kognitif dan demensia, yang menunjukkan bahwa dokter umum yang lebih tua mungkin lebih menekankan pada faktor makanan. Namun, regresi logistik ordinal tidak menunjukkan perbedaan signifikan terkait usia dalam penilaian keseluruhan kemanjuran perubahan gaya hidup.

Sebagai kesimpulan, penelitian ini menyoroti pandangan dokter umum yang umumnya positif terhadap efektivitas faktor gaya hidup yang dapat dimodifikasi dalam mencegah penurunan kognitif dan demensia, sekaligus menunjukkan bahwa keyakinan dapat sedikit berubah seiring bertambahnya usia, khususnya terkait nutrisi. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya menggabungkan intervensi gaya hidup dalam mengelola dan mencegah penurunan kognitif pada pasien lanjut usia.

Sumber: bmcprimcare.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12875-024-02566-3

Sumber