Festival FireFish Lorain dimulai pada tanggal 21 September dengan berderet di sepanjang Broadway Avenue dengan banyak pedagang yang menjual segala hal, mulai dari seni, kerajinan, perhiasan, dan banyak lagi.
Festival ini memasuki tahun ke-10 di pusat kota Lorain, kecuali satu tahun yang tidak diadakan karena pandemi global, menurut pendiri Festival sekaligus direktur artistik Joan Perch.
“Hebat sekali. Tahun ini jumlah pedagang dan penampilnya lebih banyak,” kata Ben Maniaci, salah satu panitia yang sibuk membantu para pedagang mengatasi berbagai masalah saat festival dimulai pukul 14.00.
Allena dan Quintera Newson, dua saudara perempuan dari Lorain, sangat antusias melihat banyaknya pedagang saat memasuki festival.
“Sangat menyenangkan,” kata mereka berdua.
Keduanya menghadiri acara tersebut tahun lalu tetapi tidak sempat menyaksikan pembakaran ikan ikonik, yang terbuat dari bahan seni jauh sebelum festival berlangsung, sebagai bagian dari kemeriahan malam.
“Saya akan memvideokannya dan mengunggahnya,” kata Allena Newson dengan penuh semangat saat keduanya merencanakan sore dan malam mereka.
Tahun ini, pembakaran ikan dilakukan menggunakan gas alam, kata Maniaci.
“Kami tidak lagi menggunakan kayu untuk membakar. Metode ini lebih ramah lingkungan,” jelasnya. “Ini jelas berubah seiring waktu.”
Gas alam akan membantu mengurangi polutan di udara, tambahnya.
Megan Wright dan putranya yang berusia 6 tahun, Ferris Wright, juga bersemangat saat festival dimulai.
Wright sedang menjaga stan untuk kelompok seni masyarakat yang menyediakan sarana bagi anak muda untuk belajar dan berlatih seni di akhir pekan.
“Kami hanyalah kelompok kecil yang memberi anak-anak sesuatu untuk dilakukan di akhir pekan,” kata Wright. “Menurut saya, ini acara yang bagus. Acara ini menarik banyak orang dan membuat kami dikenal banyak orang.”
Bajak Laut Modern, yang juga memiliki stan di festival tersebut setiap tahun selama kurang lebih tiga tahun terakhir, juga hadir dengan mengenakan kostum bajak laut.
“Kami menjual semua barang dagangan bertema bajak laut,” kata Keelhaul Crowley yang ditemani oleh beberapa pria lain yang berpakaian seperti bajak laut.
“Kami datang ke sini untuk mendukung festival ini,” kata Crowley. “Dan, kami hanya nongkrong dan bersenang-senang.”
Para 'bajak laut' menjual segala hal, mulai dari pakaian bajak laut, perhiasan, replika senjata, dan masih banyak lagi, yang sebagian besarnya merupakan buatan tangan oleh Crowley.
“Saya memang menyukai bajak laut sejak saya masih kecil,” imbuh Crowley.
Malam itu ditutup dengan parade, musik langsung, berbagai presentasi, dan pembakaran ikan yang ikonik.
