Istri Mani Ratnam, Suhasini, mengatakan perempuan di bioskop 'dieksploitasi' atas nama kebebasan berekspresi

Istri pembuat film Ace Mani Ratnam, Suhasini, baru-baru ini mengungkapkan hal yang mengejutkan tentang bagaimana perempuan di industri film “dieksploitasi”. Dalam sebuah wawancara dengan Mathrubhumi, aktris tersebut mengatakan bahwa banyak artis yang mengadopsi gagasan salah bahwa mengekspos kulit sama dengan kebebasan. Dia lebih jauh mengkritik pengaruh cita-cita “barat” pada sinema India.

Selama wawancara, Suhasini Maniratnam berbagi perspektifnya tentang representasi perempuan dalam sinema kontemporer. Dia menunjukkan bahwa ada penekanan yang signifikan pada paparan kulit dan adegan intim sebagai akibat dari tren Barat.

Istri Mani Ratnam berkata, “Ada banyak kebebasan dalam pemaparan kulit dan adegan dekat karena kami meniru Barat dan kami tidak keberatan melakukan adegan sensual. Dari sutradara hingga artis, mereka sedikit lebih liberal (sekarang ). Kita kembali melakukan eksploitasi terhadap perempuan. Perempuan melakukan hal ini dengan sukarela, baik dalam bentuk paparan tubuh atau adegan intim (intim).

Suhasini menyebutkan, sebelumnya, untuk bersaing dalam persaingan industri film, para artis merasa tertekan untuk menampilkan adegan-adegan yang tidak mereka percayai. “Tapi hari ini, Anda berkata, 'secara mental saya bebas melakukan ini. Ini bukan demi uang, itu' bukan untuk menjadi nomor satu. Tapi aku akan melakukan apapun yang kuinginkan.' Jadi, menurut saya, di balik kebebasan berekspresi, perempuan dieksploitasi dalam film,” tambahnya.

Diakui Suhasini, representasi perempuan dalam sinema komersial telah berkembang sejak tahun 2010. Ia menyatakan bahwa film komersial secara historis dibentuk oleh tatapan laki-laki, sebuah perspektif yang semakin mendapat tantangan dari perempuan di masyarakat.

Dia mereferensikan aktor seperti itu Vijayyang sebelumnya berpartisipasi dalam film-film yang menggemakan narasi tradisional tersebut. Meskipun dia menyadari bahwa Vijay telah berakting bersama wanita terkemuka seperti Asin dalam peran tersebut, dia mengklarifikasi bahwa tanggung jawab ada pada sutradara yang menciptakan narasi tersebut.

Suhasini menceritakan bahwa cara bercerita seperti ini sudah lazim selama bertahun-tahun, sehingga menimbulkan pertanyaan mengapa sekarang dikritik padahal dulu diterima.

BACA JUGA: Apakah Rajinikanth dan Mani Ratnam berkolaborasi dalam sebuah film? Berikut penuturan Suhasini Maniratnam terkait rumor yang beredar

Sumber