Monetisasi Melalui Pengindeksan Konten: Langkah Penting bagi Perusahaan Media dan Hiburan

Pesatnya perkembangan AI telah menciptakan banyak kehebohan, namun bagi perusahaan media dan hiburan, tantangan sebenarnya terletak pada menghilangkan kebisingan dan fokus pada hal yang benar-benar penting: menyiapkan konten untuk masa depan yang didorong oleh AI. Salah satu langkah pertama yang paling penting adalah pengindeksan konten. Proses ini meletakkan dasar bagi AI untuk mengoptimalkan operasi, menghasilkan pendapatan baru, dan memastikan bisnis siap menghadapi gelombang perubahan teknologi berikutnya.

Membuktikan Masa Depan Dengan AI

AI berkembang dengan cepat, membentuk kembali industri dengan kecepatan yang luar biasa. PwC memproyeksikan pasar AI global akan mencapai $15,7 triliun pada tahun 2030, dan perusahaan media yang tidak mengadopsi AI berisiko tertinggal. Titik awal kesiapan AI adalah pengindeksan konten—pengorganisasian, penandaan, dan kategorisasi media. Hal ini memungkinkan sistem AI menganalisis dan memanfaatkan konten secara efektif, sehingga membuka berbagai peluang bisnis. Yang penting, ini tidak harus dilakukan secara manual. Pengenalan Konten Otomatis (ACR) yang digerakkan oleh AI dapat mendeteksi dan memberi cap waktu pada wajah, objek, logo, dan bahkan adegan tertentu, menjadikan konten “siap untuk model data”.

Model AI tingkat lanjut, seperti model yang didukung oleh arsitektur GPT, akan semakin merevolusi manajemen media. Gartner memperkirakan bahwa pada tahun 2025, 80% teknologi baru akan memiliki dasar AI. Artinya, konten yang diindeks saat ini akan sangat penting bagi sistem ini di masa depan, mendukung penelusuran yang ditingkatkan, rekomendasi yang dipersonalisasi, dan bahkan pembuatan konten sintetis. AI akan memungkinkan terciptanya pengalaman baru, seperti rekomendasi rekaman b-roll dan pembuatan konten baru dari arsip yang sudah ada.

Monetisasi: Membuka Aliran Pendapatan Baru

Peluang monetisasi juga muncul. Pengembang model AI berinvestasi besar-besaran pada konten yang diindeks untuk melatih sistem mereka. Perusahaan seperti OpenAI menggunakan kumpulan data besar untuk meningkatkan aplikasi mulai dari pembuatan klip video hingga aplikasi pelatihan olahraga. Model AI ini memerlukan media yang terindeks dalam jumlah besar, sehingga membuka aliran pendapatan langsung bagi pemilik konten yang bersedia menyediakan data pelatihan.

Nilai konten yang diindeks jauh melampaui pengembangan AI. Seiring dengan pertumbuhan pasar pembuatan konten digital global—yang diperkirakan mencapai $38,2 miliar pada tahun 2027—organisasi media memiliki peluang unik untuk memanfaatkan konten yang ada dengan menggunakannya kembali untuk platform dan audiens baru. Untuk media yang didukung iklan, pengindeksan memungkinkan analisis terperinci mengenai integrasi sponsorship, perolehan media, dan kinerja kampanye, yang semuanya meningkatkan kecerdasan periklanan.

Mengatasi Kelebihan Konten Dengan AI

Volume konten digital yang diproduksi sangatlah mengejutkan. Pada tahun 2025, pembuatan data global diperkirakan akan mencapai 180 zettabytes. Bagi organisasi media, hal ini berarti banyaknya konten yang harus dikelola secara efisien. Metode pengelolaan konten tradisional, seperti pencatatan manual dan kliping, menjadi tidak berkelanjutan.

Pengindeksan konten mengatasi tantangan ini dengan menandai dan mengkategorikan media sejak media tersebut dibuat, sehingga menyederhanakan proses pencarian dan penggunaan bagian tertentu. Hal ini mengurangi beban tim media, memungkinkan waktu penyelesaian lebih cepat dan konten berkualitas lebih tinggi.

Manfaat operasional dari pengindeksan berbasis AI sangatlah signifikan. McKinsey melaporkan bahwa perusahaan yang menggunakan AI mengalami peningkatan produktivitas sebesar 20%. Bagi organisasi media, hal ini berarti lebih banyak konten yang diproduksi dengan sumber daya yang sama atau lebih sedikit. Alur kerja otomatis dapat mengelola distribusi, pembuatan metadata, dan bahkan pelokalan, menjadikan pengoperasian lebih lancar dan cepat.

Contoh utama adalah BBC, yang menggunakan alat AI dengan konten yang diindeks untuk menghasilkan subtitle secara otomatis. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga meningkatkan aksesibilitas, memastikan konten menjangkau khalayak yang lebih luas.

Mendapatkan Keunggulan Kompetitif

Pengindeksan konten lebih dari sekadar efisiensi operasional—tetapi menawarkan keunggulan kompetitif. Dengan meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap konten yang dipersonalisasi, perusahaan yang dapat menyampaikan materi relevan dengan cepat dan akurat akan menonjol. Sebuah studi yang dilakukan oleh Accenture menemukan bahwa 91% konsumen lebih cenderung berinteraksi dengan merek yang menawarkan rekomendasi yang dipersonalisasi, dan prinsip yang sama juga berlaku pada konsumsi media.

Konten yang diindeks memungkinkan organisasi untuk lebih memahami audiens mereka, memungkinkan mereka untuk memberikan pengalaman yang disesuaikan melalui rekomendasi berbasis AI, iklan bertarget, atau pengiriman konten yang dipersonalisasi. Hal ini menghasilkan keterlibatan yang lebih tinggi, loyalitas, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan.

Industri media dan hiburan berada pada momen penting, dimana AI dan proliferasi konten mendorong perubahan dramatis. Pengindeksan konten bukan sekadar kebutuhan teknis—tetapi merupakan keharusan strategis. Dengan mengindeks konten Anda sekarang, Anda meletakkan dasar bagi kesuksesan di masa depan, memungkinkan organisasi Anda memanfaatkan AI sepenuhnya, membuka aliran pendapatan baru, dan meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan yang menerapkan pengindeksan konten tidak hanya akan bertahan—mereka juga akan berkembang di masa depan media dan hiburan yang didorong oleh AI.

Paul Cramer adalah Direktur Pelaksana, Media dan Penyiaran, di Veritone.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here