Penggemar Taylor Swift mengecam Scott Borchetta setelah dia memposting penghormatan untuk merayakan 20 tahun sejak pertemuan pertamanya dengan penyanyi Maroon. Eksekutif rekaman tersebut membagikan foto masa lalu keduanya di Instagram dan menulis, “Hari ini menandai peringatan 20 tahun pertemuan pertama saya dengan Taylor. Hari yang mengubah hidup kami berdua.”
Lebih lanjut ia mengungkapkan betapa “bangganya” dirinya terhadap karya yang dihasilkannya saat mereka menjadi kolaborator, dan bahkan hingga saat ini. “Terus hancurkan,” tambahnya. Namun, Swifties tidak menghargai pesan yang menyentuh hati tersebut dan menyebut kemunafikannya. “Ini sangat konyol. Perilaku mencari perhatian. Penipuan,”tulis salah satu penggemar, merujuk pada sejarah terkenal di antara mereka.
“Ini membuatku sakit. Dia sangat menjijikkan untuk terus berusaha menebus kesalahannya secara online dan masih memanfaatkannya sampai hari ini, tulis yang lain. Yang lain menyebut penghormatannya sebagai upaya putus asa untuk mendapatkan perhatian dari basis penggemar besar bintang pop tersebut, namun hal itu menjadi bumerang.
Penyanyi Bad Blood menandatangani kontrak dengan perusahaan Borchetta, Big Machine Records, pada tahun 2005 pada usia 14 tahun sebagai artis pertama label tersebut. Pada bulan Juni 2019, Swift mengakui bahwa dia merasa “keji” setelah mengetahui tentang kontrak rekaman Borchetta dengan musuh bebuyutannya, Scooter Braun, yang menyertakan katalog musiknya sebagai bagian dari akuisisi Braun atas Big Machine Label Group.
Kesepakatan senilai $300 juta memicu drama besar di antara ketiganya, yang menyebabkan Swift menandatangani kontrak dengan Republic Records, yang memberinya hak untuk memiliki masternya untuk rekaman masa depan, tidak termasuk karya sebelumnya. Hasilnya, dia merekam ulang dan merilis album sebelumnya, termasuk album debut self-titled-nya, Fearless, Speak Now, Red, 1989, dan Reputation.
Saat wawancara dengan Good Morning America pada Agustus 2019, penyanyi tersebut mengungkapkan kegembiraannya karena memiliki hak atas musiknya dan merekam ulang albumnya. “Itu adalah sesuatu yang sangat membuatku bersemangat untuk melakukannya karena kontrakku menyatakan bahwa mulai November 2020, jadi tahun depan, aku bisa merekam album 1-5 lagi,” ujarnya saat itu.
“Saya sangat bersemangat karena menurut saya seniman berhak memiliki karyanya. Saya sangat bersemangat tentang hal itu,” tambah Swift. Sejauh ini, ia telah merilis hampir semua album rekaman ulangnya, kecuali Reputation (Taylor's Version) dan Taylor Swift (Taylor's Version). Fandom sangat menantikan rilis tersebut.