Ulasan Vedaa {2.5/5} & Peringkat Ulasan
Pemeran Bintang: John Abraham, Sharvari
Direktur: Nikkhil Advani
Sinopsis Review Film Vedaa :
VEDAA adalah kisah tentang seorang wanita dari kasta rendah yang menjalin ikatan dengan pria yang kasar dan tangguh. Weda (Sharvari) tinggal di Barmer, Rajasthan bersama ayahnya (Rajendra Chawla), saudara perempuan Gehna (Tanvi Malhara), dan saudara laki-laki Vinod (Anurag Thakur). Dia berasal dari kasta yang lebih rendah dan menerima diskriminasi di masyarakat. Dia sedang belajar hukum dan ingin belajar tinju, berharap itu akan membuat hidupnya lebih baik. Jitendar Pratap Singh (Abhishek Banerjee) tinggal di desa yang sama dan merupakan kepala tidak resmi dari 150 desa. Saudaranya Suyog (Kshitij Chauhan) mengorganisir klub tinju di kampus Vedaa. Abimanyu Kanwar (Yohanes Abraham) bergabung sebagai asisten pelatih olahraga. Dia pernah menjadi tentara dan diadili di pengadilan militer setelah dia memenggal kepala seorang teroris sebagai balas dendam atas pembunuhan istrinya Rashi (Tamannaah Bhatia). Vedaa tidak diperbolehkan mendaftar di kelas tinju karena kasta dan jenis kelaminnya. Abimanyu melihat percikan dalam dirinya dan melatihnya secara diam-diam. Sementara itu, Vinod jatuh cinta dengan seorang gadis dari kasta atas. Suyog menangkap basah mereka dan pengadilan kanguru, yang dipimpin oleh Jitendar, menghukum Vinod. Namun, Vinod dan gadis itu kawin lari dan menikah. Jitendar membunuh mereka dan hendak melukai Vedaa dan Gehna juga. Para suster melarikan diri tetapi Gehna tertangkap dan dibunuh. Vedaa berhasil melarikan diri dan mencari bantuan Abimanyu. Abimanyu memutuskan untuk berusaha sekuat tenaga menyelamatkan nyawa Vedaa. Apa yang terjadi selanjutnya membentuk sisa filmnya.
Ulasan Cerita Film Vedaa:
Kisah Aseem Arrora biasa saja. Skenario Aseem Arrora dibumbui dengan momen-momen besar. Namun, tulisan tersebut juga mempunyai banyak kekurangan. Dialog Aseem Arrora tajam. Arahan Nikkhil Advani adil. Dia pantas mendapat pujian karena menunjukkan kekejaman kasta, sebuah aspek yang jarang terjadi di sinema Hindi. Ada beberapa adegan yang meresahkan, namun membantu penonton merasakan penderitaan masyarakat dari kasta rendah dan bagaimana mereka menghadapi diskriminasi di berbagai bidang. Secara teknis juga, dia terkesan. Adegan penyerangan Vedaa di jalan raya pada babak pertama diambil dari jarak jauh dan menambah dampaknya. Adegan massal Abimanyu dan Vedaa yang memberi pelajaran kepada penjahat akan disukai banyak orang.
Di sisi lain, film ini mudah ditebak dan tidak ada perubahan atau perkembangan yang tidak terduga dalam narasinya. Setelah beberapa saat, terlalu banyak kebebasan sinematik yang terlihat dalam film tersebut. Misalnya, sungguh membingungkan bagaimana Abimanyu berhasil melarikan diri dari kuil tanpa mengubah penampilannya. Finalnya terlalu dibuat-buat. Melihat preman menyerang pengadilan tinggi dan polisi tidak datang menyelamatkan adalah hal yang berlebihan. Padahal, klimaks adalah bagian terlemah dari film tersebut.
Weda | Trailer Resmi – Hindi | Di Bioskop 15 Agustus | Yohanes Abraham | Sharvari
Pertunjukan Review Film Vedaa:
John Abraham memiliki sedikit dialog dan berbicara melalui tatapan dan perkelahiannya. Dari segi kinerja, dia berhasil melakukan pekerjaannya dengan baik meskipun sebenarnya dia bisa melakukannya dengan lebih baik. Sharvari mengguncang pertunjukan dan sekali lagi membuktikan mengapa dia adalah bakat yang menjanjikan. Dia juga dapat menampilkan pertunjukan yang bagus. Dia bukannya tidak berdaya; dia adalah seorang petarung dan ini akan diapresiasi oleh penonton. Abhishek Banerjee memberikan penampilan yang penuh kekuatan dan juga menggunakan suaranya untuk menambah aksi jahat. Kshitij Chauhan meninggalkan jejak yang sangat besar. Ashish Vidyarthi (kaka Jitendar) sopan dan mengundang tawa. Paritosh Sand (Uttamlal; ayah mertua Abimanyu) dan Kumud Mishra (mausa Vedaa) tampil cakap dalam peran kecil. Rajendra Chawla, Tanvi Malhara, Anurag Thakur, Danish Husain (Sunil Mahajan) dan Kapil Nirmal (Inspektur Purohit) baik-baik saja. Tamannaah Bhatia dapat diandalkan. Mouni Roy tampil sebagai cameo.
Musik Vedaa dan aspek teknis lainnya:
Lagu-lagunya jelek. 'Mama Ji' mudah diingat hanya karena penggambarannya. Hal yang sama berlaku untuk'Holyaan'. 'Zaroorat Se Zyaada' Dan 'Dhaage' gagal memikat. Latar belakang musik Kartik Shah patut diacungi jempol, terutama tema yang dimainkan saat Abimanyu sedang melatih Vedaa.
Sinematografi Malay Prakash penuh gaya dan menambah daya tarik sinematik. Desain produksi Priya Suhass dan kostum Ayesha Dasgupta sudah tidak ada lagi. Tindakan Amin Khatib sedikit berdarah dan beberapa adegan akan menimbulkan tepuk tangan dan peluit. Pengeditan Maahir Zaveri berfungsi dan babak kedua bisa saja dipangkas 5-10 menit.
Kesimpulan Review Film Vedaa:
Secara keseluruhan, VEDAA adalah kisah yang dapat diprediksi dengan klimaks yang lemah dan babak kedua yang biasa-biasa saja. Di box office, film ini akan kesulitan untuk memberikan dampak apa pun.