Akankah Indonesia menerapkan larangan ekspor bahan mentah baru?
Akankah Indonesia memberlakukan larangan ekspor bahan mentah lebih lanjut?
Akankah Indonesia memberlakukan larangan ekspor bahan mentah lebih lanjut?

6 November 2024 – Menurut laporan media, pemerintah Indonesia mungkin akan memberlakukan larangan ekspor baru terhadap bahan mentah. Harga pasar spot nikel dan kontrak berjangka SHFE meningkat. Dan saham berjangka bereaksi dengan kenaikan terhadap hasil pemilu AS.

Dalam Espresso Tahan Karat ini

Pemilu AS: Saham berjangka bereaksi dengan kenaikan

Saham-saham berjangka AS bereaksi positif terhadap kemungkinan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden. Itu AS 30 saat ini naik 2,6% dan US 500 naik 2,1%. Itu S&P 500 fkamutur meningkat lebih dari 2,2%.

Namun, pasar tidak hanya mendapatkan keuntungan dari hasil pemilu di Amerika Serikat. Orang Jerman Indeks kinerja DAX telah memperoleh 1.5% setelah dimulainya perdagangan dan Jepang Nikkei 225 ditutup naik lebih dari 2,6%.

Akankah Indonesia memberlakukan larangan ekspor bahan mentah lebih lanjut?

Laporan dari Konferensi Industri Baja Tahan Karat APAC (9th) tahun 2024 yang saat ini berlangsung di Tiongkok menunjukkan bahwa Indonesia berencana untuk memberlakukan larangan ekspor lebih lanjut terhadap bahan mentah. 12 sumber daya mineral, termasuk kobalt, batu bara, tembaga dan silikon, serta 16 komoditas non-mineral lainnya akan ditambahkan ke dalam larangan ekspor yang ada. Larangan ekspor bijih nikel di Indonesia mungkin merupakan larangan yang paling terkenal. Berdasarkan pemberitaan media, informasi tersebut berasal dari Meidy Katrin, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI).

Nikel berjangka di SHFE dan LME naik

Kontrak berjangka nikel Asia di SHFE menunjukkan sedikit kenaikan hingga 0,5% hari ini. Nikel di LME saat ini sedang dalam tren sideways. Harga nikel di pasar spot Tiongkok naik lebih tajam dan naik sekitar 1,5%.

Berita terbaru

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here