Analisis: Menimbang biaya dan manfaat dari lembaga baru Prabowo – Akademisi

satu ciri khas yang akan menjadi ciri pemerintahan presiden terpilih mendatang Prabu Subianto adalah bertambahnya jumlah kementerian dan lembaga pemerintah. Selain memecah kementerian yang ada, Prabowo berencana merombak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan membentuk badan pendapatan negara yang dijanjikannya.

DPR telah membuka jalan bagi Prabowo untuk memperluas kabinetnya dan membentuk lembaga pemerintahan baru dengan merevisi UU Kementerian tahun 2008. Klausul yang membatasi jumlah kementerian sebanyak 34 kementerian telah dihapus untuk memberikan fleksibilitas bagi pemerintahan di masa depan dalam menambah atau menggabungkan kementerian. Salah satu ambisi Prabowo setelah ia menjabat adalah meningkatkan pendapatan negara untuk mendanai realisasi janji kampanyenya. Untuk itu, ia berencana membentuk badan penerimaan mandiri yang terdiri dari dua badan penerimaan negara di bawah Kementerian Keuangan, yakni kantor pajak dan kantor bea dan cukai, serta bagian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) cabang anggaran kementerian. kantor. Selain itu, Kementerian BUMN juga akan dirombak untuk mengoptimalkan kontribusi BUMN terhadap pendapatan negara, antara lain dengan menjadikan kementerian tersebut sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) untuk mengurangi beban birokrasi. Menurut Burhanuddin Abdullah, salah satu penasihat Prabowo dan komisaris utama perusahaan listrik milik negara PLN, Kementerian BUMN akan melakukan transformasi kelembagaan dan struktural mulai Januari 2025. Hal ini termasuk rencana pembentukan super holding BUMN, yang akan berfungsi sebagai perusahaan induk utama untuk semua kepemilikan yang ada dan yang akan datang di berbagai sektor, serupa dengan Khazanah di Malaysia dan Temasek di Singapura.

Prabowo bukanlah orang pertama yang mengusulkan restrukturisasi Kementerian BUMN. Sebenarnya, peta jalan tersebut pertama kali digagas oleh mantan Menteri BUMN Tanri Abeng pada masa kepemimpinan singkat BJ Habibie. Tanri menilai dengan mengelompokkan BUMN ke dalam klaster atau holding company akan memudahkan pengendalian dan pengarahan. Sejauh ini, pemerintah telah mendirikan beberapa perusahaan induk, antara lain PT Pupuk Indonesia yang mengelola perusahaan pupuk milik negara; PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), yang terdiri dari perusahaan pertambangan negara; PT Pertamina, perusahaan induk minyak dan gas; dan perusahaan induk perkebunan yang dipimpin oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN III). Selain itu, Prabowo juga berencana membentuk Badan Pengendalian Perubahan Iklim dan Perdagangan Karbon (BP3I-TNK) yang bertanggung jawab mendorong ekonomi hijau negara, yang kabarnya akan dibentuk melalui Peraturan Pemerintah (PP), serta badan lain yang akan mengelolanya. persediaan bahan pokok dan pangan, meskipun hal tersebut belum dapat dipastikan.

Di antara berbagai lembaga baru yang akan dibentuk di bawah kepemimpinan Prabowo, Badan Pendapatan Negara mendapat banyak kritik. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, misalnya, mengakui bahwa keberadaan badan baru ini akan memudahkan penerapan kebijakan perpajakan dan bea cukai di masa depan, namun juga dapat menimbulkan benturan kewenangan di bawah Kementerian Keuangan. Selain itu, pembentukan lembaga baru merupakan upaya yang mahal. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti mengatakan biasanya diperlukan waktu tiga hingga lima tahun agar lembaga yang baru dibentuk dapat berfungsi dengan baik dan efektif. Hal ini termasuk Badan Gizi Nasional, yang dibentuk pada bulan Agustus melalui peraturan presiden (Perpres) untuk mempelopori program makan gratis andalan Prabowo. Hingga saat ini, lembaga tersebut belum menyelesaikan struktur organisasinya dan saat ini masih beroperasi dari kantor sementara.

Mengingat mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan badan-badan baru, kekhawatiran bahwa upaya Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara guna mendanai program-program ambisiusnya dan memenuhi janji-janji kampanyenya bukannya tidak berdasar. Kecuali jika ia berencana untuk mencalonkan diri kembali, Prabowo memiliki waktu lima tahun untuk menunjukkan kepemimpinannya dan, seperti yang juga ia klaim selama kampanyenya, akan meneruskan warisan pendahulunya.

Apa yang kami dengar

Setiap hari Kamis

Baik Anda ingin memperluas wawasan atau terus mengetahui perkembangan terkini, “Viewpoint” adalah sumber sempurna bagi siapa pun yang ingin terlibat dengan isu-isu yang paling penting.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Menurut beberapa sumber, merombak Kementerian BUMN membutuhkan waktu karena memerlukan revisi UU BUMN dan UU Keuangan Negara. Sebuah sumber mengatakan pembentukan super holding akan mencegah para politisi di DPR memperlakukan BUMN sebagai sapi perah mereka.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here