ATR 42 mengalami gangguan landasan pacu di Indonesia

A Trigana Air ATR 42-500 menderita penyimpangan landasan pacu di Bandara Serui di Indonesia pada pagi hari tanggal 9 September.

Pesawat tersebut membatalkan lepas landas pada penerbangan IL292 menuju Bandara Jayapura-Sentani dan akhirnya keluar landasan dan berhenti di daerah hutan.

Tak satu pun dari 48 penumpang mengalami luka serius dan semuanya turun dengan selamat. Pesawat turboprop itu mengalami kerusakan roda pendaratan saat meninggalkan landasan pacu.

Ikuti Air Data News: Ada apa Bahasa Indonesia: Berita Google Bahasa Indonesia: Instagram Bahasa Indonesia: LinkedIn Bahasa Indonesia: Twitter Bahasa Indonesia: Indonesia

Pesawat Trigana Air ATR 42-500 setelah keluar landasan pacu (Media sosial)

Pesawat ATR 42-500 milik Trigana Air yang terdaftar sebagai PK-YSP, terbang perdana pada bulan Januari 1998. Pesawat ini awalnya dikirim ke Eurowings asal Jerman dan tetap menjadi milik Lufthansa Group hingga tahun 2007, saat kemudian dipindahkan ke Eurolot asal Polandia.

Pada tahun 2013, pesawat turboprop mulai terbang dengan Indonesia Air Transport dan sejak tahun 2018 dengan Trigana Air.

Trigana Air memiliki lima pesawat ATR lainnya (Para44/CC)

Maskapai penerbangan yang berkantor pusat di Jakarta ini memiliki 16 pesawat, termasuk sebuah Dornier 328, sembilan Boeing 737 yang lebih tua, dan enam ATR, dua di antaranya adalah ATR 72 dan sisanya, ATR 42.

Peristiwa ini terjadi satu bulan setelah sebuah ATR 72-500 jatuh di Brasil setelah kehilangan kendali di tengah lapisan es yang tebal. Seluruh 62 orang di dalamnya tewas.



Sumber