Bagaimana India menginspirasi rencana makan gratis Prabowo Subianto untuk anak-anak sekolah di Indonesia – Firstpost

Indonesia akan meluncurkan program makan gratis yang bersejarah bagi anak-anak sekolah, yang terinspirasi dari inisiatif makan siang yang terkenal di India.

Skema tersebut, bagian dari visi kesejahteraan sosial Presiden terpilih negara Asia Tenggara Prabowo Subianto, ditujukan untuk memerangi kekurangan gizi anak dan meningkatkan hasil pendidikan.

Apa program makan gratis yang ambisius di Indonesia?

Pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto secara resmi akan memulai masa jabatannya pada 20 Oktober 2024. Salah satu program andalannya, skema Makanan Bergizi Gratis, diperkenalkan sebagai bagian dari manifesto kampanyenya.

DPR telah mengesahkan anggaran sebesar 3.621,3 triliun rupiah (US$237 miliar) untuk tahun 2025, dengan inisiatif makan gratis saja menghabiskan biaya yang cukup besar sebesar 71 triliun rupiah (US$4,4 miliar). Inisiatif ini ditujukan untuk sekitar 82,9 juta anak sekolah di seluruh negeri, yang menyediakan makanan lima hari seminggu.

Dalam beberapa bulan terakhir, muncul kekhawatiran mengenai anggaran program. Dana awal yang disediakan sebesar 15.000 rupiah (US$0,93) per anak, tetapi beberapa ahli menyarankan bahwa alokasi tersebut dapat dikurangi menjadi 7.500 rupiah untuk memastikan anggaran keseluruhan tetap dalam batas yang direncanakan.

Berbicara kepada kantor berita Singapura, Saluran Berita AsiaHeriyanto Irawan, ekonom dan mitra pengelola Verdhana Sekuritas, menekankan bahwa “kuncinya adalah mengelola program makan siang gratis ini dalam anggaran yang dialokasikan sebesar 71 triliun rupiah, tanpa memperluasnya menjadi 200 triliun rupiah atau lebih.”

Namun, Wakil Presiden terpilih Indonesia Gibran Rakabuming Raka menepis kekhawatiran tersebut, dengan menegaskan bahwa jatah Rp15.000 per porsi tetap utuh: “Siapa bilang akan dipotong? Anggaran tetap Rp15.000, tidak ada rencana untuk dipotong.”

Bagaimana India menginspirasi skema makan siang Indonesia?

Pada bulan April 2024, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Mochammad Firman Hidayat, Wakil Menteri Koordinator Sumber Daya Maritim, mengunjungi India untuk mempelajari keberhasilan program makan siangnya.

Prakarsa India telah berperan penting dalam menanggulangi kekurangan gizi dan meningkatkan angka kehadiran di sekolah. Delegasi tersebut, yang ingin meniru keberhasilan India, mengumpulkan wawasan penting mengenai logistik, kualitas gizi, dan strategi implementasi skema makanan siang, yang telah melayani jutaan anak selama lebih dari dua dekade.

Salah satu tempat persinggahan penting bagi delegasi adalah dapur Akshaya Patra di Bangalore, mitra nirlaba terbesar dalam program makan siang di India. Pendekatan inovatif Akshaya Patra dalam menyajikan makanan berkualitas tinggi dalam skala besar meninggalkan kesan abadi pada tim india.

Delegasi tersebut juga menjajaki peran pemerintah pusat dan daerah dalam program India, dengan memperhatikan pentingnya sinergi di berbagai tingkat pemerintahan.

Tantangan apa saja yang menanti program pangan Indonesia?

Apakah susu ikan akan digunakan?

Komponen unik dari program pangan Indonesia adalah potensi penggunaan “susu ikan”, minuman protein ikan produksi lokal yang dapat berfungsi sebagai alternatif susu. Susu ikan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia seperti Beri Protein, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, sebagai bagian dari strategi pemerintah yang lebih luas untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya ikan yang melimpah.

Susu ikan mengandung asam lemak Omega-3 dan Omega-6 dan telah dipromosikan sebagai alternatif susu sapi yang ramah lingkungan dan hemat biaya. “Sementara itu, potensi ikan laut kita sangat besar,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki.

Meskipun berpotensial, susu ikan telah memicu perdebatan di kalangan ahli gizi dan kritikus, dengan kekhawatiran tentang rasanya yang kuat, teksturnya, dan kemungkinan alergennya.

Berbicara kepada kantor berita Indonesia AntaraDr. Fitri Hudayan, seorang ahli gizi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo, memperingatkan bahwa “tidak ada cukup dukungan ilmiah mengenai manfaat kesehatan jangka panjangnya,” sembari juga mencatat risiko alergi. Namun, pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi penyertaan susu ikan dalam program makanan sekolah.

Beban pada anggaran?

Inisiatif makan gratis ini bukannya tanpa tantangan finansial dan politik. Biaya yang diproyeksikan untuk program ini, meskipun dialokasikan sebesar 71 triliun rupiah, dapat membebani sumber daya fiskal Indonesia.

Para analis telah memperingatkan bahwa pendanaan inisiatif yang sangat besar tersebut dapat mendorong defisit anggaran negara, yang diproyeksikan mencapai 2,53 persen dari PDB pada tahun 2025, mendekati batas hukumnya sebesar 3 persen. Bahkan, perkiraan sebelumnya menunjukkan bahwa program tersebut dapat menghabiskan biaya hingga 450 triliun rupiah per tahun jika diperluas sepenuhnya.

Selain masalah fiskal, para kritikus juga menyoroti terbatasnya kapasitas produksi susu Indonesia. Produksi susu dalam negeri hanya dapat memenuhi 22,7 persen kebutuhannya, sementara permintaan terus meningkat karena produksi menurun dari 951.003 ton pada tahun 2018 menjadi 837.223 ton pada tahun 2023. Ketergantungan pada susu impor ini dapat semakin mempersulit pengelolaan biaya program pangan.

Bagaimana kaitannya inisiatif makan gratis Indonesia dengan jangka panjang?

Rencana Indonesia untuk melaksanakan program makan gratis juga sejalan dengan tujuan yang lebih luas untuk meningkatkan inklusi digital dan ketahanan ekonomi.

Dalam kunjungannya ke India, delegasi Indonesia menjajaki Infrastruktur Publik Digital (DPI) pemerintah India, khususnya inisiatif trinitas Jan Dhan Aadhar Mobile (JAM), yang memfasilitasi transfer manfaat langsung selama pandemi COVID-19.

Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengadaptasi teknologi serupa untuk mengefisienkan logistik, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan akuntabilitas dalam program makanan gratis.

Untuk menggalang dukungan publik, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar 10 juta rupiah untuk membayar influencer guna mempromosikan inisiatif tersebut. Menteri Komunikasi Indonesia Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya program tersebut, terutama mengingat 20 persen anak Indonesia di bawah usia lima tahun mengalami stunting pada tahun 2022.

Akankah program makan gratis Indonesia berhasil?

Keberhasilan program makan gratis di Indonesia akan bergantung pada kemampuannya untuk menyediakan makanan bergizi sesuai dengan anggaran yang dialokasikan. Budiman Sudjatmiko, anggota senior tim kampanye presiden Prabowo, menyatakan, “Masalahnya bukan hanya tentang harga per porsi; tetapi tentang penyediaan makanan bergizi.”

Pemerintah sedang menjajaki cara untuk mendapatkan bahan baku secara lokal, melalui dapur umum atau badan usaha desa, untuk menjaga mutu gizi dan stabilitas biaya.

Meskipun skema Makanan Bergizi Gratis milik Prabowo Subianto menghadapi berbagai kendala, termasuk pertanyaan seputar anggaran, logistik, dan gizi, program tersebut berpotensi memberikan dampak berkelanjutan pada kehidupan jutaan anak-anak Indonesia.

Tonton Juga:

Dengan masukan dari lembaga

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here