Bali Mencari Solusi Bagi Pariwisata Berlebihan di Tempat-Tempat Wisata Internasional

Bagikan Artikelnya

Saat para pemimpin di Indonesia berupaya untuk meloloskan undang-undang baru guna mengendalikan dengan lebih baik bagaimana pariwisata dikembangkan di provinsi tersebut, para pemilik bisnis pariwisata mencari tempat-tempat menarik perjalanan internasional lainnya untuk mempelajari cara-cara efektif dalam mengurangi risiko pariwisata yang berlebihan.

Sementara Bali Selatan berada di ambang mengalami kelebihan pariwisata, demikian pula banyak tujuan wisata paling terkenal di dunia, dan setiap orang memiliki pelajaran untuk dibagikan dan dipelajari.

Bali Mencari Solusi Bagi Pariwisata Berlebihan di Tempat-Tempat Wisata Internasional

Kota Bruges di Belgia baru saja memperkenalkan kebijakan baru yang akan membantu menindak meningkatnya jumlah properti persewaan liburan jangka pendek di pusat kota bersejarah tersebut.

Kebijakan baru tersebut juga akan melarang pembangunan hotel-hotel baru di kota tersebut.

Kota ini mengambil tindakan tegas terhadap peningkatan tajam jumlah pengunjung untuk membantu mengurangi bencana dalam jangka panjang.

Bruges menyambut lebih dari 8,2 juta wisatawan pada tahun 2023, yang jauh di atas jumlah penduduk kota itu yang hanya 120.000 orang. Bruges, seperti Venesia dan Barcelona, ​​merupakan salah satu kota paling populer di seluruh Eropa bagi para wisatawan, dan banyaknya pengunjung mulai berdampak negatif. Masalah ini terlihat di seluruh Bali.

Dalam wawancara pers, Wali Kota Bruges, Dirk De Fauw, menjelaskan, “Orang-orang mulai menunjukkan bahwa jumlah pengunjung terlalu banyak. Jika kita membiarkan semua orang melakukan apa yang mereka inginkan, keadaan akan cepat kacau.”

Sentimen ini akan sangat menyentuh hati banyak penduduk Bali yang sering terjebak dalam kemacetan lalu lintas terkait pariwisata selama berjam-jam saat mereka hendak menjalankan bisnis mereka, untuk menyebutkan satu implikasi negatif dari pariwisata yang berlebihan.

Bruges, tidak seperti kebanyakan resor terbesar di Bali, menerima banyak sekali wisatawan harian.

Wali Kota De Fauw menjelaskan bahwa ia tidak ingin mengenakan pajak pada wisatawan harian tetapi model serupa dapat dieksplorasi.

Ia mencatat, “Kita tidak dapat dan tidak ingin mengendalikan akses ke kota, seperti di Dubrovnik atau Venesia. Masuknya wisatawan membawa manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan tekanan yang sangat besar pada infrastruktur dan masyarakat kota.”

Wali Kota menambahkan, “Dengan mengelola pariwisata secara berkelanjutan, Bruges dapat melindungi warisan budayanya sekaligus tetap menjadi kota yang semarak dan ramah. Kami ingin Bruges tetap menjadi kota dengan berbagai kegiatan selain pariwisata.”

Sekali lagi, sentimen ini akan bergema mendalam bagi para pemimpin dan warga di Bali saat solusi baru sedang dibahas.

Awal minggu ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia mengonfirmasi bahwa ia tengah menyusun peraturan perundang-undangan baru yang akan membantu mencegah semakin banyaknya lahan pertanian dan lahan milik masyarakat di Bali yang dialihfungsikan. diubah menjadi pengembangan pariwisata dan properti komersial.

Bali telah memperkenalkan pajak pariwisata pada bulan Februari 2024, tetapi para pemimpin telah berjuang untuk memastikan bahwa setiap orang yang mengunjungi provinsi tersebut membayar kontribusi wajib.

Sebanyak 60% wisatawan mancanegara belum membayar Pajak Pariwisata Bali, dan saat ini petugas dari Kantor Pariwisata Bali tengah melakukan pengecekan dadakan secara berkala untuk memastikan pemerintah tidak kehilangan dana yang seharusnya digunakan untuk melindungi budaya, lanskap alam, dan peningkatan infrastruktur pariwisata di pulau Bali.

Desa Wisata Penglipuran, Bali, Ramai Dikunjungi Wisatawan

Bulan lalu, Menteri Uno juga berbicara kepada wartawan tentang protes antipariwisata di Barcelona.

Ia menjelaskan, “Hal-hal seperti itu, (unjuk rasa) Barcelona, ​​tidak boleh terjadi di Bali. Sebab, jika masyarakat merasa tidak nyaman dengan kehadiran wisatawan, akan muncul ekses-ekses yang tidak baik. Padahal, pariwisata merupakan salah satu penggerak ekonomi di Bali.”

Tirta Empul di Bali, Antrean Wisatawan Ramai

Menteri Uno dan para pemimpin pariwisata lainnya memiliki misi untuk mempromosikan daerah-daerah yang jarang dikunjungi di Bali, di bagian barat, utara, dan barat pulau untuk membantu menyebarkan pariwisata dari resor-resor yang sangat padat di bagian selatan.

Ia ingin menciptakan lebih banyak kesadaran terhadap resor dan destinasi menarik di wilayah ini dan, dalam jangka panjang, meningkatkan konektivitas utara-selatan di Bali.

Menteri Uno menegaskan kepada wartawan bahwa pemerintah pusat telah memberikan dukungan untuk membuat jalan tol baru yang melintasi tengah pulau guna membantu menjaga agar pembangunan pariwisata di kawasan itu tumbuh secara berkelanjutan.

Perahu-perahu-nelayan-yang-ditambatkan-di-pasir-di-Pantai-Lovina-pada-siang-hari

Indonesia baru saja menandatangani perjanjian dengan beberapa negara Negara-negara pariwisata terkemuka di Afrika membantu menciptakan model pariwisata berkelanjutan baru untuk jangka panjang.

Dengan makin banyaknya kota dan tujuan wisata utama yang menawarkan solusi terhadap pariwisata berlebih, Bali pasti akan mempertimbangkan semua opsi yang tersedia.



Sumber