Bangkok Post – Pekerjaan dimulai pada jalur angkutan umum baru Jakarta

Pinjaman $1 miliar dari Jepang membantu mendanai perluasan sistem kereta api 13 stasiun di ibu kota Indonesia

Penumpang menaiki kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta di stasiun Lebak Bulus pada hari pertama beroperasi pada April 2019. (Foto Arsip Bloomberg)

Penumpang menaiki kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta di stasiun Lebak Bulus pada hari pertama beroperasi pada April 2019. (Foto Arsip Bloomberg)

JAKARTA – Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari Rabu meresmikan pembangunan jalur baru pada sistem angkutan cepat massal (MRT) Jakarta, yang didanai oleh pinjaman hampir $1 miliar dari Jepang, dalam upaya untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.

Terkadang lumpuh akibat kemacetan lalu lintas terburuk di dunia, Jakarta adalah rumah bagi lebih dari 10 juta penduduk, tetapi tiga kali lipat jumlah tersebut tinggal di kota-kota sekitarnya, dan meluncurkan jalur MRT pertamanya pada tahun 2019.

Diperkirakan selesai pada tahun 2031, jalur baru tersebut akan membentang sepanjang 25 kilometer dari kota Jakarta, di perbatasan timur, hingga ke barat, kata Widodo dalam sebuah pernyataan.

“Jalur pertama ini telah mengubah wajah Jakarta dan transportasi Indonesia,” kata Presiden seraya menambahkan bahwa jalur baru ini menjanjikan manfaat lebih lanjut.

Pada bulan Mei, Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) mengatakan pihaknya memberikan pinjaman sebesar 141 miliar yen ($998 juta) untuk proyek tersebut.

Pinjaman JICA juga mendanai jalur MRT pertama, yang membentang sepanjang 15 km dengan 13 stasiun antara Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Pekerjaan untuk memperpanjang jalur tersebut lebih jauh ke utara diharapkan selesai pada tahun 2029, tujuh tahun setelah dimulai.

Sumber