Bank sentral Malaysia dan Indonesia memperbarui kesepakatan pertukaran mata uang bilateral

KUALA LUMPUR (27 September): Bank sentral Malaysia dan Indonesia pada hari Jumat mengatakan mereka telah memperbarui perjanjian pertukaran mata uang lokal bilateral selama lima tahun.

Perjanjian swap akan memungkinkan kedua bank sentral untuk menukar mata uang lokal dengan nilai RM24 miliar atau 82 triliun rupiah, kata Bank Negara Malaysia dan Bank Indonesia dalam pernyataan bersama.

Perjanjian tersebut mencerminkan upaya berkelanjutan dalam kerja sama bank sentral untuk memperkuat ketahanan kedua negara sekaligus mendukung penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan dan investasi, kata bank sentral.

“Mengingat semakin dalamnya hubungan perdagangan dan keuangan antara Malaysia dan Indonesia, kami senang untuk melanjutkan kerja sama kami dengan Bank Indonesia dalam pembaruan ini,” kata Gubernur BNM Datuk Seri Abdul Rasheed Ghaffour.

Perjanjian pertukaran ini melengkapi kerangka penyelesaian mata uang lokal antara kedua negara, yang tetap menjadi “pendukung utama penyelesaian perdagangan dan investasi dalam mata uang lokal,” katanya.

Perjanjian swap kedua bank sentral terakhir diperbarui pada tahun 2022 selama tiga tahun dengan nilai hingga RM8 miliar atau 28 triliun rupiah setelah perjanjian awal ditandatangani pada tahun 2019.

Bagi Bank Indonesia, peningkatan perjanjian swap dengan BNM mewakili “pentingnya kerja sama internasional sebagai bagian dari bauran kebijakan yang mendukung kebijakan-kebijakan utama, sekaligus berkontribusi pada pengembangan mata uang lokal dalam transaksi bilateral,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Perjanjian tersebut ditandatangani pada pertemuan bilateral tingkat tinggi di Jakarta.

Kedua bank sentral juga bertukar informasi dan pengalaman serta melakukan diskusi kebijakan komprehensif yang mencakup perkembangan makroekonomi, moneter, dan keuangan, sistem pembayaran dan digitalisasi, serta strategi memajukan keuangan syariah.

“Keterlibatan erat ini mencerminkan kerja sama jangka panjang antara bank sentral dan komitmen kuat untuk lebih memperkuat kolaborasi yang saling menguntungkan antara kedua negara,” tambah bank sentral tersebut.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here