bp dan ITB sepakat untuk meningkatkan upaya CCUS di Indonesia | CCUS
bp-dan-itb-mencapai-kesepakatan-untuk-mendorong-upaya-ccus-di-indonesia

© bp/Institut Teknologi Bandung

bp-dan-itb-mencapai-kesepakatan-untuk-mendorong-upaya-ccus-di-indonesia

© bp/Institut Teknologi Bandung

bp telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memajukan upaya penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) di Indonesia.

Rencana untuk mengembangkan hub CCS Tangguh yang baru dan mendukung proyek CCUS Tangguh yang sudah ada tercantum dalam perjanjian tersebut. Kedua upaya tersebut akan berfungsi sebagai “model uji” untuk proyek penangkapan karbon lebih lanjut di negara ini.

Proyek Tangguh CCUS saat ini merupakan yang paling maju di Indonesia. Pada tahap awal, proyek ini berpotensi menyuntikkan lebih dari 30 juta ton CO2 kembali ke reservoir, yang berkontribusi terhadap 5% dari Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia di sektor energi.

Dengan kapasitas penyimpanan CO2 tertinggi sebesar 1,8 gigaton, Tangguh berpotensi menjadi pusat CCS regional dan mendukung ambisi Net Zero bagi Indonesia dan Asia Pasifik.

Kathy Wu, Presiden BP untuk Wilayah Asia Pasifik, mengatakan, “Kolaborasi dengan lembaga pendidikan terkemuka seperti ITB sangat penting untuk membantu mendorong proyek-proyek ini maju, memajukan implementasi CCS/CCUS di Indonesia, dan mendukung agenda ketahanan energi dan pengurangan emisi negara ini.”

Selain studi kelayakan, perjanjian tersebut juga merinci beasiswa tertentu yang akan disediakan Tangguh bagi mahasiswa Magister dan Doktor ITB dan dukungan infrastruktur bagi Pusat Unggulan ITB untuk CCS dan CCUS.

Kesepakatan ini berlaku untuk jangka waktu enam tahun, keduanya dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Indonesia memiliki beberapa tujuan dan inisiatif yang menekankan CCS dan CCUS. Ini merupakan bagian dari tujuan negara untuk mencapai emisi Nol Bersih pada tahun 2060.

Diperkirakan Indonesia akan memiliki beberapa proyek CCS/CCUS yang beroperasi pada tahun 2026, dan kemudian akan meningkatkan jangkauannya dari sana.

Sekretaris SKK Migas, Luky Yusgiantoro menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi bp dan ITB dalam percepatan implementasi CCUS dan CCS di Indonesia.

Dalam acara penandatanganan tersebut, ia menyampaikan, “Penyediaan sumber daya manusia untuk penerapan CCUS dan CCS sangat penting. Sektor ini akan terus berkembang dan tentunya kita harapkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumber daya manusia yang berdaya saing di sektor CCUS dan CCS.”

Konferensi Gas Industri MENA

Pada tahun 2024, kawasan Timur Tengah & Afrika Utara menjadi rumah bagi iklim yang patut dibanggakan dalam hal sumber daya terbarukan dan investasi serta visi yang berani dalam dekarbonisasi, energi hijau, dan rantai nilai industri.

Dari Arab Saudi hingga Qatar, Uni Emirat Arab hingga Oman, dan Mauritania hingga Maroko, ada ekosistem gas dan energi yang menjanjikan. Visi 2030 adalah mantranya, dan kepemimpinan global adalah tujuannya.

Namun, bagaimana visi tahun 2030 dapat diterjemahkan menjadi visi pertumbuhan gas dan peralatan industri?

Bergabung gasdunia pada bulan November 2024 saat Konferensi Gas Industri MENA 2024 kembali ke Abu Dhabi.

Untuk hadir, mensponsori dan untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: https://bit.ly/GWMENA-S24

Sumber