BUMN fokus pada enam sektor kunci penggerak ekonomi nasional | INSIDER

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong perusahaan milik negara untuk fokus pada enam sektor utama, yakni pembangunan infrastruktur dasar, hilirisasi industri mineral, ketahanan energi dan modernisasi sistem pertahanan, pengembangan pariwisata, inisiatif UKM, dan pengembangan pertanian, untuk mendorong perekonomian dalam negeri.

Perusahaan milik negara yang fokus pada pembangunan infrastruktur dasar antara lain PT Pelindo, PT Angkasa Pura, PT Jasamarga, PT KAI, dan PT INKA. Perusahaan-perusahaan ini diharapkan dapat menekan biaya logistik dengan membangun pelabuhan laut, bandara, jalan tol, dan rel kereta api untuk meningkatkan konektivitas antarkota.

Untuk sektor hilirisasi industri mineral, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) memiliki saham di PT Inalum, PT Vale Indonesia, PT Aneka Tambang, dan PT Freeport Indonesia. Perusahaan di sektor ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk mineral.

Sektor ketahanan energi meliputi PT PLN, PT PERTAMINA, dan PT Len Industri atau Defend ID. Perusahaan-perusahaan ini berfokus pada penyediaan listrik yang andal, pengurangan volume impor gas, promosi inisiatif jaringan pipa gas, transisi energi, dan pengembangan kemampuan produksi alutsista.

Pengembangan pariwisata akan didorong oleh Injourney, Garuda Indonesia, dan Airnav Indonesia. Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia, PT Pegadaian, PT Perusahaan Nasional Madani, PT Bank Syariah Indonesia, dan PT Bank Mandiri akan fokus mendukung UKM.

Terakhir, sektor pengembangan pertanian akan mencakup PT Perkebunan Nusantara, Perum Perhutani, PT Pupuk Indonesia, Perum Bulog, dan ID Food.

“Di luar keenam sektor tersebut, masih ada BUMN lain yang menjadi penopang perekonomian, namun keenam sektor tersebut menjadi fokus utama,” kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo dalam diskusi dengan Redaksi media di Jakarta, akhir pekan lalu.

Kartika menegaskan BUMN tengah menjalani transformasi berkelanjutan, tidak hanya di bidang bisnis dan keuangan, tetapi juga di bidang jasa. Ia mencontohkan transformasi InJourney di sektor pariwisata.

“Banyak yang tidak percaya kalau BUMN sekarang punya hotel bagus di Bali,” ujarnya.

Sumber