Bursa kripto terbesar di Indonesia berjanji mengganti rugi pengguna setelah pencurian senilai  juta

Bursa mata uang kripto utama di Asia Tenggara telah menghentikan operasinya setelah koin senilai $22 juta dicuri minggu ini.

Indodax yang berbasis di Jakarta, yang mengklaim memiliki lebih dari 6 juta pengguna, diberi tahu pelanggan bahwa mereka menemukan masalah keamanan pada platformnya dan telah menutup layanannya sementara mereka “menyelesaikan pemeliharaan untuk memastikan seluruh sistem beroperasi dengan baik.”

Perusahaan itu tidak menanggapi permintaan komentar tentang berapa banyak kerugian yang dialami tetapi membagikan postingan dari media berita lain yang mengatakan kerugian mencapai $22 juta.

Mereka berjanji memberi kompensasi kepada setiap pengguna yang dananya mungkin telah dicuri, dan dalam pernyataan lanjutan memperingatkan pelanggan tentang penipu yang berupaya memanfaatkan situasi ini untuk mencuri lebih banyak mata uang kripto.

“Harap berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan INDODAX! Kami informasikan agar berhati-hati terhadap ajakan pengembalian dana INDODAX atau permintaan data pribadi Anda,” demikian bunyi pernyataan INDODAX. dikatakan.

“INDODAX akan berjalan normal kembali segera setelah pemeliharaan selesai.”

Beberapa perusahaan keamanan blockchain dikatakan mereka mulai melihat dana mengalir keluar dari platform pada tanggal 10 September, termasuk 25 Bitcoin senilai sekitar $1,4 juta dan ethereum senilai $14 juta.

Indodax telah beroperasi sejak 2014 dan merupakan yang terbaru dalam serangkaian platform mata uang kripto besar di Asia yang menghadapi serangan.

Setidaknya Mata uang kripto senilai $230 juta dicuri dari platform mata uang kripto berbasis di India bernama WazirX pada bulan Juli. Minggu lalu, platform besar di Singapura juga diserang, dengan lebih dari $27 juta dicuri.

Meskipun tidak ada serangan yang diketahui penyebabnya, Polisi Federal Dan Microsoft telah merilis beberapa laporan selama bulan lalu yang mengatakan para peretas yang terhubung dengan pemerintah Korea Utara telah berupaya menyerang perusahaan mata uang kripto dengan beragam serangan berbeda.

Pemerintah Korea Utara menjadikan peretasan platform mata uang kripto sebagai pilar utama strategi pendapatannya, menghasilkan $3 miliar dari serangan antara tahun 2017 dan 2023, menurut penyelidik PBBPejabat Gedung Putih telah memperingatkan bahwa uang itu digunakan untuk mendanai program senjata nuklir negara itu.

Dapatkan lebih banyak wawasan dengan

Masa Depan yang Tercatat

Awan Intelijen.

Pelajari lebih lanjut.

Sumber