Duta Besar – Suara Nigeria

Oleh: Zubairu Mohammed, Abuja.


Republik Indonesia memuji Volume Perdagangan antara Nigeria dan Indonesia yang mencapai sekitar Empat Koma Tujuh Puluh Delapan Miliar Dolar AS.

Duta Besar RI Duta Besar Usra Harahab menyampaikan pujian tersebut pada acara yang diselenggarakan KBRI dalam rangka HUT Ketujuh Puluh Sembilan Kemerdekaan RI dan pembukaan Indonesia Mini Expo 2024, di Abuja, Ibu Kota Nigeria.

Volume Perdagangan antara Nigeria dan Duta Besar Indonesia mengatakan,
“Jika kita melihat perdagangan bilateral antara Nigeria dan Indonesia pada tahun 2023, kita akan melihat pertumbuhan volume yang sangat mengesankan, mencapai 83%, dengan nilai US$ 4 koma 78 miliar”.

“Ada juga kesepakatan bisnis senilai US$ 16 koma 8 juta pada Indonesia Expo 2023 di Lagos”. kata Dubes Usra Harahab.

Proses visa

Pak Harahab menjelaskan “Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk meringankan proses visa bagi pengusaha Nigeria yang tertarik menghadiri Trade Expo Indonesia tahunan”.

“Indonesia dan Nigeria harus menetapkan ambisi yang lebih tinggi dalam kerja sama bilateral kita.
Kerja sama juga terjalin dalam pembuatan pupuk berbahan dasar batu bara yang ditemukan oleh para peneliti Indonesia. Karena tertarik dengan hal ini, Bayero University di Kano melakukan penelitian dan menyetujui penggunaan pupuk berbahan dasar batubara, sebagai salah satu strategi konservasi tanah dan peningkatan unsur hara”.

“Pupuk berbahan dasar batubara banyak mengandung unsur hara mikro yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Kandungan karbon yang tinggi pada batubara merupakan sumber energi bagi mikroorganisme yang berdampak pada peningkatan kesuburan tanah”.

“Batubara peringkat rendah ini merupakan sumber utama bahan organik, sehingga menjadi sumber alternatif bagi peningkatan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman”. Duta Besar mencatat

Kesulitan ekonomi

Utusan itu berkata, “Karena kita saat ini menghadapi banyak tantangan global, kita perlu mendorong kolaborasi yang lebih erat dan mendalam.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia dan Nigeria melakukan program peningkatan kapasitas antara lain kursus inseminasi buatan di bidang peternakan, dan program teknologi perikanan”. Kata Utusan itu

Hubungan pendidikan

Kata Pak Usra Harahab “Selain itu, Pemerintah Indonesia menawarkan berbagai beasiswa kepada pelajar asing, termasuk warga Nigeria, untuk belajar di Indonesia. Penting bagi Indonesia untuk berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia dan mendorong pemahaman budaya antar negara berkembang”.

Indonesia juga menyediakan beasiswa bagi mahasiswa Magister dan PhD internasional yang melanjutkan studi Ilmu Militer di Indonesia”. tambah Dubes Harahab.

Dalam sambutannya, Menteri Luar Negeri Nigeria, Duta Besar Yusuf Tuga, memuji hubungan bilateral yang telah terjalin sejak tahun 1960-an, menyatakan kesiapan untuk terus memperkuat kolaborasi dalam berbagai kapasitas yang menjadi perhatian kemanusiaan.

Dubes Yusuf Tuggar yang diwakili oleh Direktur Asia dan Pasifik, Ibu Mistura Abdulrahim mengatakan Nigeria dan Indonesia sama-sama memiliki potensi yang sangat besar baik dari segi jumlah penduduk maupun etnis sehingga kedua negara memiliki nasib yang sama.

Berdagang

Nigeria merupakan mitra dagang terbesar kedua setelah Afrika Selatan.
“Nigeria dan Indonesia, baik dengan populasi dan etnis yang besar, menikmati hubungan bilateral yang kuat selama satu dekade, setelah Afrika Selatan dalam bidang perdagangan dan kegiatan ekonomi. Nigeria adalah mitra dagang Indonesia terbesar kedua di Afrika setelah Afrika Selatan dan Volume Perdagangan antara Nigeria dan Indonesia telah meningkat. , dan kedua negara telah mengumumkan rencana untuk memperdalam hubungan perdagangan menyusul investasi Dua Puluh Lima Perusahaan Agro Indonesia di Nigeria”.
“Indonesia juga telah mengadopsi Dialog Infrastruktur Indonesia Afrika yang telah mengembangkan bisnis Indonesia senilai lebih dari dua miliar Dolar AS di sekitar Sembilan negara Afrika termasuk Nigeria”. kata Dubes Yusuf Tuggar.

Kolaborasi
“Di bidang kemitraan strategis, Nigeria dan Indonesia menikmati kolaborasi strategis di bidang pendidikan termasuk kerja sama yang lebih mendalam antara Kajian Kebijakan dan Strategi Nasional dan Lembaga Penelitian Nasional Indonesia”.
“Dari sudut pandang Kebijakan Luar Negeri kami, sudah menjadi strategi kami untuk mempromosikan kemitraan dengan negara-negara sahabat untuk memajukan agenda ekonomi dan sosial pemerintah Federal dengan menarik investasi asing langsung, keterampilan dan teknologi untuk kekayaan dan penciptaan lapangan kerja, pangan. keamanan, pengentasan kemiskinan untuk pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan inisiatif diplomasi empat D sebagai alat untuk mencapai tujuan ini”. Menteri Luar Negeri menambahkan

Olusola Akintonde

Sumber