Jakarta. Ekspor mobil Indonesia mencapai sekitar $2,78 miliar pada paruh pertama tahun 2024 dengan sesama anggota ASEAN, Filipina, membeli sebagian besar kendaraan, menurut Badan Pusat Statistik (BPS).
Filipina menjadi tujuan 27,64 persen mobil yang dikirim Indonesia ke luar negeri sepanjang Januari hingga Juni 2024.
“Artinya, dari 4 mobil yang diekspor Indonesia (periode itu) 1 di antaranya dikirim ke Filipina,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia A Widyasanti kepada wartawan, Senin.
Mobil buatan Indonesia juga populer di Vietnam karena 16,17 persen ekspor ditujukan ke Hanoi, diikuti oleh Arab Saudi (15,52 persen), Meksiko (10,53 persen), dan Uni Emirat Arab (5,46 persen). Data ekspor mobil mencakup barang-barang dalam kategori barang HS 8702 dan 8702 yang meliputi mobil penumpang, serta kendaraan yang mengangkut sedikitnya 10 orang.
“Mobil menyumbang 2,4 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Januari-Juni 2024,” kata Amalia.
Sebagai referensi, ekspor nonmigas Indonesia pada 6 bulan pertama tahun 2024 sebesar $117,19 miliar.
Namun, ekspor mobil Indonesia pada semester pertama tahun ini mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Indonesia mengekspor mobil senilai $2,97 miliar pada periode enam bulan yang sama tahun 2023.
BPS juga melaporkan bahwa ekspor mobil Indonesia mengalami tren peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Misalnya, Indonesia mengekspor mobil senilai $3,39 miliar pada tahun 2021, dan ekspor naik menjadi $5,57 miliar pada tahun berikutnya. Total ekspor mobil Indonesia mencapai $6,12 miliar sepanjang tahun 2023.
Total ekspor mencapai $20,84 miliar pada bulan Juni, melampaui impor sebesar $18,45 miliar dan dengan demikian menunjukkan surplus sebesar $2,39 miliar. Hal ini membuat Indonesia mengalami surplus perdagangan selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Tag: Kata Kunci: