Epic Games Menuntut Google dan Samsung Atas App Store

Permainan Epik menuduh Samsung Dan Google skema untuk memblokir persaingan mereka.

Kata pembuat video game populer Fortnite, Senin (30 September) itu akan menuntut perusahaan di pengadilan federal. Gugatan tersebut akan menyatakan bahwa fitur keamanan seluler Samsung yang dikenal sebagai Pemblokir Otomatis dirancang untuk mengarahkan pengguna agar tidak mengunduh aplikasi dari tempat lain selain Google atau Samsung.

Perilaku ini, menurut Epic, melanggar undang-undang antimonopoli dengan menghalangi pilihan konsumen dan menghalangi persaingan.

“Ini tentang persaingan tidak sehat dengan menyesatkan pengguna dengan berpikir bahwa produk pesaing lebih rendah daripada produk perusahaan itu sendiri,” kata CEO Epic Tim Sweeney kepada wartawan, seperti dilansir Reuters.

“Google berpura-pura menjaga keamanan pengguna dengan mengatakan Anda tidak diperbolehkan memasang aplikasi dari sumber yang tidak dikenal. Ya, Google tahu apa itu Fortnite karena mereka pernah mendistribusikannya di masa lalu.”

Juru bicara Samsung mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaannya akan “dengan tegas menentang klaim tak berdasar dari Epic Game.”

PYMNTS telah menghubungi Google untuk memberikan komentar tetapi belum mendapat balasan.

Menurut laporan Reuters, Epic berpendapat bahwa Pemblokir Otomatis dirancang untuk mengurangi dampak kemenangan pengadilan yang dimenangkan Epic melawan Google tahun lalu, yang diperkirakan akan memaksa raksasa teknologi tersebut untuk mempermudah mendapatkan aplikasi dari sumber lain.

Epic mengatakan pihaknya juga berencana untuk menyampaikan kekhawatirannya mengenai persaingan kepada regulator di Eropa, tempat Google telah lama menjadi subjek pengawasan.

Ini bukan pertama kalinya Epic menggugat Google ke pengadilan, setelah bertengkar dengan perusahaan tersebut dan Apple mengenai kebijakan mereka yang membebankan komisi hingga 30% untuk pembayaran toko aplikasi.

Bulan lalu, Epic Games meluncurkan toko aplikasinya sendiri di Uni Eropa, memanfaatkan Undang-Undang Pasar Digital blok tersebut. Undang-undang ini mengharuskan Apple untuk memberikan perusahaan lain, termasuk pesaingnya, memperluas akses ke basis pengguna mereka, dan melakukan hal yang sama menerima toko aplikasi yang berbeda.

“Perkembangan di Eropa mungkin tidak menunjukkan apa yang terjadi di Amerika Serikat, atau perubahan besar-besaran terhadap kebijakan toko aplikasi,” tulis PYMNTS. “Tetapi perusahaan telah membiarkan pembuat aplikasi menambahkan tombol pembayaran yang mengarahkan mereka ke situs lain untuk memasukkan informasi pembayaran mereka.”

Dan seperti yang telah dibahas di sini, perusahaannya sekarang membiarkan aplikasi dan pengembang gunakan teknologi NFC nirkontak untuk memungkinkan pembayaran di dalam toko.

“Sedikit demi sedikit struktur perdagangan seluler, game, pengembang aplikasi, dan komisi berubah,” tulis PYMNTS.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here