Senator Josh Hawley, R-Mo., muncul di “Waktu Terbaik Jesse Watters” pada Senin malam untuk mengungkap klaim baru mengenai upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Trump bulan lalu.
Hawley mengatakan kepada pembawa acara Jesse Watters bahwa dia telah berbicara dengan whistleblower yang memberinya informasi tentang agen situs utama Dinas Rahasia AS (USSS) di Butler, Pensylvania, rapat umum pada tanggal 13 Juli.
Di tengah demonstrasi, pelaku penembakan Thomas Matthew Crooks tembak Trump dari atap miring, mengenai telinganya dan menewaskan satu orang peserta. Pria berusia 20 tahun itu juga melukai dua orang lainnya sebelum dibunuh oleh agen Dinas Rahasia.
Insiden ini telah menyebabkan Partai Republik dan Demokrat untuk secara ketat mengawasi Secret Service dalam beberapa minggu terakhir. Dalam acara “Jesse Watters Primetime,” Hawley mengklaim bahwa agen utama di lokasi tersebut diketahui tidak berpengalaman dan “tidak kompeten.”
PENEMBAKAN TERHADAP TRUMP: GARIS WAKTU PERCOBAAN PEMBUNUHAN
“Agen situs, agen utama, diketahui oleh tim kampanye Trump sebagai orang yang tidak berpengalaman, tidak efektif, dan, sejujurnya, tidak kompeten dalam tugasnya,” kata Hawley. “Saya juga diberi tahu oleh whistleblower bahwa pada hari itu, dia tidak menegakkan protokol keamanan yang normal.”
“Dia tidak memeriksa identitas orang. Dia tidak menggunakan agen Secret Service,” Hawley menambahkan. “Sebagian besar agen di sana hari itu bukanlah agen Secret Service. Mereka adalah agen Homeland Security.”
Senator Missouri juga mengklaim bahwa beberapa agen Dinas Rahasia tidak senang dengan cara lembaga tersebut menangani penembakan tersebut.
“Para pelapor pelanggaran datang dari Secret Service karena mereka tidak percaya apa yang dilakukan oleh para pemimpin,” kata Hawley. “Mereka tidak percaya bahwa Secret Service tidak mengambil tindakan untuk membersihkan kebusukan.”
“Sejujurnya, mereka takut sekali (bahwa) hal ini akan terjadi lagi. Kita tidak boleh membiarkan hal ini terjadi lagi. Kita harus mendapatkan faktanya,” pungkas sang Republikan.
Tak lama setelah wawancara, Hawley membuat posting X tentang surat pedas yang telah ia kirim kepada penjabat direktur Secret Service Ronald L. Rowe pada hari Senin. Dalam surat itu, Hawley menuntut untuk mengetahui mengapa agen utama ditugaskan ke rapat umum tersebut dan mengapa protokol tertentu tidak diikuti.
“Saya mendesak Anda untuk segera menangguhkan agen utama di lokasi dari semua tugas Dinas Rahasia sementara klaim ini diselidiki,” tulis Hawley.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Fox News Digital menghubungi Secret Service untuk meminta komentar, tetapi tidak segera mendapat tanggapan.