IGDX Business 2024 mendorong pertumbuhan industri game Indonesia dan kemitraan global

Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) Business 2024, yang diadakan pada 10-11 Oktober di The Stones Hotel di Bali, mempertemukan pengembang lokal dengan raksasa industri global, sehingga memberikan dorongan yang signifikan pada industri game di Indonesia. Diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI), acara ini menampilkan lebih dari 1.600 pertemuan bisnis, membuka pintu bagi kemitraan, pendanaan, dan kolaborasi.

Salah satu momen penting adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara AGI dan Badan Investasi dan Perdagangan Polandia (PAIH), yang menandakan babak baru kerja sama dalam pengembangan industri game. Kemitraan ini menjanjikan kunjungan bisnis dan dukungan program di masa depan antara Indonesia dan Polandia, yang diperkuat oleh peran Polandia sebagai sponsor IGDX 2024 dan partisipasi aktifnya dalam pertemuan bisnis.

Pemain global seperti Garena, Google, Nuon, dan Microsoft Xbox membuat kehadiran mereka terasa, memberikan kesempatan langka bagi pengembang lokal untuk terlibat dengan penerbit dan investor internasional. Pameran booth indie di acara tersebut menampilkan 46 tim lokal, termasuk lulusan program bootcamp IGDX, yang semakin memposisikan Indonesia di peta gaming global.

Foto lulusan IGDX Bootcamp di IGDX Business 2024.
Foto lulusan IGDX Bootcamp di IGDX Business 2024. Foto dan foto header milik Kominfo.

“IGDX Business lebih dari sekedar jaringan—ini adalah tentang pertukaran yang bermakna dan pertumbuhan nyata,” kata Hokky Situngkir, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, seraya menekankan dampak dari acara tersebut. “Acara ini terus mendorong industri game Indonesia maju, membantu para pengembang kami menunjukkan inovasi mereka di panggung global.”

Foto milik Kominfo.

Secara keseluruhan, acara ini menarik lebih dari 400 pebisnis profesional, hal ini menunjukkan semakin berkembangnya reputasi Indonesia sebagai pusat gaming utama di Asia Tenggara.

Adib Toriq, CEO studio pengembangan game Algogocks yang berbasis di Malang, menggarisbawahi nilai acara ini dalam memperluas peluang bagi pengembang lokal, dengan menyatakan bahwa IGDX memiliki dampak yang jauh lebih besar dibandingkan dengan acara serupa di luar negeri. “Tidak banyak acara bisnis yang dapat menghadirkan peserta berkualitas yang menawarkan potensi dan dampak signifikan bagi pengembang game. Dan ini bukan perasaan saya saja, beberapa teman yang pernah mengikuti acara serupa di luar negeri juga merasakan dampak IGDX jauh lebih besar,” kata Toriq.

Artikel ini diterbitkan bekerja sama dengan Kominfo.



Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here