Indonesia bersiap untuk meningkatkan C-130

Indonesia mengakuisisi lima pesawat Lockheed Martin C-130J-30 (gambar) pada tahun 2023-2024 untuk merevitalisasi armada pengangkutan udara taktisnya, yang didominasi oleh pesawat C-130 tua yang telah beroperasi selama beberapa dekade. (Lockheed Martin)

PT Dirgantara Indonesia (Industri Pesawat Indonesia: PTDI) mengumumkan akan memodernisasi sembilan pesawat Lockheed Martin C-130 Hercules TNI Angkatan Udara (TNI-AU) bekerja sama dengan TNI AU.

Menurut PTDI, pihaknya menandatangani perjanjian kerja sama pada 2 Oktober dengan Komando Pemeliharaan Material TNI-AU untuk mengupgrade pesawat tersebut. Perusahaan mengatakan upgrade ini akan menggunakan sumber daya dari proyek Center Wing Box Replacement (CWBR) dan Avionic Upgrade Program (AUP) untuk memodernisasi pesawat. PTDI tidak merinci nilai finansial proyek tersebut.

Pengerjaan pesawat tersebut akan dilakukan di hanggar PTDI Aircraft Services (ACS) bekerja sama dengan Depot Perawatan (Depohar) 10 TNI-AU di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Jawa Barat, kata PTDI dalam keterangan pers.

Depohar 10 akan mulai melantik C-130 yang dipilih untuk program ini pada bulan Oktober 2024, kata perusahaan tersebut, seraya menambahkan bahwa pesawat tersebut selanjutnya akan dipindahkan ke hanggar ACS pada bulan November.

Penggantian center wing box memakan waktu kurang lebih lima bulan, sedangkan upgrade avionik diperkirakan enam bulan, kata PTDI.

Perusahaan menambahkan bahwa mereka akan memproduksi komponen komposit untuk memperbaiki C-130.

Marsekal Udara TNI-AU Oki Yanuar mengatakan kerja sama PTDI dan Depohar 10 akan membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada perusahaan internasional untuk keberlanjutan pesawat TNI AU.

Menurut AM Oki, 60% perawatan pesawat TNI-AU (mulai dari pesawat tempur hingga tempat latih) dilakukan di luar negeri.

Ingin membaca artikel selengkapnya?

Dapatkan akses tak terbatas ke berita Janes dan banyak lagi…

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here