Oleh
Kantor Berita Vietnam
Rabu, 16 Oktober 2024 | 11:54 GMT+7
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menekankan perlunya pengembangan jaringan gas dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar gas cair (LPG) dan memperkuat kedaulatan energi.
Indonesia memproduksi 1,7 juta ton LPG setiap tahunnya sementara permintaan mencapai 8 juta ton, sehingga memaksa negara untuk mengimpor 6-7 juta ton per tahun.
Bahlil mendesak pemerintah di masa depan untuk fokus pada pengembangan industri gas, memproduksi komponen LPG seperti propana dan butana.
Jaringan gas awal telah dibangun di wilayah seperti Jawa Timur dan Barat, namun kapasitasnya masih terbatas.
Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan subsidi tahunan sebesar Rp80 triliun ($5,1 miliar) untuk LPG sambil menjajaki alternatif penghematan anggaran seperti memperluas jaringan gas perkotaan.