Angkatan laut dari Indonesia Dan Rusia memulai latihan militer gabungan pertama mereka di Laut Jawa pada hari Senin, kata angkatan laut Indonesia.
Latihan tersebut akan berlangsung di Laut Jawa dekat kota Surabaya di Indonesia hingga hari Jumat, setelah kapal perang Rusia tiba di lokasi pada hari Minggu. Rusia telah mengirimkan tiga kapal perang kelas korvet, satu kapal tanker medium, satu helikopter militer, dan satu kapal tunda, menurut angkatan laut Indonesia.
“Kapal perang Rusia datang dari jauh ke Indonesia dan untuk pertama kalinya melakukan latihan bersama yang berupaya meningkatkan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia, khususnya angkatan laut,” kata Panglima TNI Angkatan Laut Denih Hendrata.
Pernyataan tersebut mengutip perwakilan delegasi Rusia yang mengatakan bahwa latihan tersebut dirancang untuk kedua angkatan laut untuk bertukar pengetahuan.
Prabowo berupaya menjalin hubungan yang lebih erat dengan Rusia
Indonesia secara tradisional menerapkan kebijakan luar negeri yang netral. Tiongkok menolak untuk memihak dalam konflik Ukraina atau dalam persaingan kekuatan besar antara Washington dan Beijing.
Namun baru diresmikan Presiden Indonesia,Prabowo Subiantomantan menteri pertahanan, telah menjanjikan hubungan pertahanan yang lebih erat dengan Rusia seiring ia berupaya menjalin hubungan dengan setiap negara sebagai bagian dari kebijakan luar negeri non-blok yang sudah lama ada di negaranya.
Saat berkunjung ke Kremlin pada bulan Juli, saat masih menjadi presiden terpilih, Prabowo Subianto menyatakan keinginannya untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Rusia. “Kami menganggap Rusia sebagai teman baik dan saya ingin terus menjaga dan meningkatkan hubungan ini,” kata Prabowo kepada Putin.
Hubungan perdagangan Jakarta yang bernilai miliaran dolar dengan Moskow terhenti setelah Rusia merebut Krimea pada tahun 2014 dan menginvasi Ukraina pada tahun 2022. Namun sejak menjadi menteri pertahanan pada tahun 2019, Prabowo tetap mempertahankan kesepakatan senilai $1,1 miliar untuk jet tempur Rusia yang disepakati setahun yang lalu, meskipun ada laporan ancaman sanksi AS.
Indonesia ingin tetap netral
Namun Kepala Biro DW Asia-Pasifik Georg Matthes yakin bahwa Indonesia masih berusaha untuk tetap tidak selaras dalam politik internasional, meskipun telah melakukan latihan dengan Rusia.
“Pelatihan ini cukup penting bagi militer Indonesia, namun bukan hal yang aneh. Baru-baru ini mereka melakukan pelatihan serupa dengan kapal angkatan laut Jerman,” kata Matthes seraya menyebutkan latihan besar-besaran tahunan “Super Garuda Shield” yang dilakukan Indonesia bersama Amerika Serikat. sejak tahun 2006.
Dan ada juga hubungan ekonomi dengan Rusia yang diincar Indonesia sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, ujarnya.
“Hubungan dengan Rusia ini mungkin menjadi pintu terbuka untuk memaksimalkan otonomi, untuk mendapatkan jalan keluar lain, untuk tetap netral, dan untuk memiliki sebanyak mungkin pilihan tidak hanya dalam perekonomian tetapi juga dalam kebijakan luar negeri,” tutup Matthes.
dh/msh (AFP, Reuters)