KEMAJUAN KESELURUHAN
Konteks
Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, diperkirakan akan memiliki populasi sebesar 281 juta orang pada tahun 2024. Negara ini merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-10 dalam hal paritas daya beli dan Pulau Jawa, yang dianggap sebagai pusat pembangunan nasional, berfungsi sebagai kawasan industri, dengan pelabuhan dan gudang yang ada terutama di pusat kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Serang dan Semarang. Namun, pusat-pusat ekonomi penting ini rentan terhadap bahaya alam dan teknologi. Menurut Indeks INFORM untuk Penilaian Risiko tahun 2023, Indonesia mendapat skor 4,6, yang menempatkannya sebagai negara “risiko stabil menengah”. Hingga tahun 2024, tidak ada tren peningkatan risiko, kecuali dalam konteks perubahan iklim. Indonesia merupakan negara yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, dengan berbagai dampak mulai dari kejadian ekstrem seperti banjir dan kekeringan hingga perubahan bertahap seperti naiknya permukaan air laut dan peningkatan suhu. Perubahan iklim mempengaruhi banyak sektor pembangunan di Indonesia, termasuk sektor kesehatan. Diperkirakan perubahan iklim dapat mengakibatkan hilangnya sekitar 1,86 persen produk domestik bruto (PDB) nasional Indonesia. Dampak ekonomi ini diperkirakan berasal dari antisipasi perubahan penyakit terkait iklim, termasuk demam berdarah, malaria, diare, dan pneumonia antara tahun 2021 hingga 2050. Beban pada sistem kesehatan Indonesia dapat meningkatkan tantangan dalam memberikan layanan kesehatan dan menghambat upaya negara untuk mencapai Pembangunan Berkelanjutan. Tujuan (SDGs) dan cakupan kesehatan universal. Saat ini, Indonesia sedang fokus memperkuat sumber daya manusia dan meningkatkan peringkatnya di pasar global. Pada tahun 2022, lintasan perekonomian negara ini menguat menjadi 5,3 persen, didukung oleh nilai tukar perdagangan positif yang didorong oleh ekspor terkait komoditas dan pemulihan konsumsi swasta. Negara ini mengadakan pemilihan presiden dan wakil presiden awal tahun ini dan dijadwalkan untuk mengadakan pemilihan daerah pada paruh kedua tahun 2024.