Angkatan Laut Indonesia (TNI AL) menyaksikan peluncuran dua kapal patroli lepas pantai (OPV) masa depan di galangan kapal di Lampung, provinsi yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera. Kapal pertama, KRI Raja Haji Fisabilillah (391), diluncurkan pada 18 September, sementara kapal kedua, KRI Lukas Rumkorem (392), menyusul pada 20 September.
Dibangun oleh galangan kapal swasta, PT Daya Radar Utama, dua OPV identik tersebut memiliki panjang 98 meter dan lebar 13,5 meter. Kapal tersebut mampu melaju dengan kecepatan maksimum 28 knot, dengan kecepatan jelajah 20 knot.
TNI AL mengungkapkan, kedua OPV tersebut akan dipersenjatai dengan meriam Leonardo 76 mm dan 40 mm, meriam Escribano 20 mm, sistem peluncur rudal permukaan ke permukaan Roketsan 2×4, dan peluncur torpedo.
Lebih lanjut, kedua kapal akan dilengkapi dengan umpan dari Terma dan sensor untuk mendeteksi target di bawah air, permukaan, dan udara. Selain itu, Kepala Staf TNI AL, Laksamana Muhammad Ali, mengatakan bahwa OPV akan dapat melakukan peperangan elektronik.
Baik Angkatan Laut Indonesia maupun Kementerian Pertahanan diklaim bahwa setelah sistem persenjataan dan sensor terpasang sepenuhnya, kedua OPV tersebut dapat dianggap sebagai fregat ringan dalam hal kemampuan tempur.
Angkatan Laut Indonesia mengumumkan bahwa KRI Raja Haji Fisabilillah dan KRI Lukas Rumkorem akan ditugaskan ke Armada Ketiga, yang bertanggung jawab atas operasi di Bagian Timur negara tersebut. Setelah ditugaskan, mereka diharapkan mampu melakukan berbagai misi tempur dan non-tempur, termasuk operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) dan penegakan hukum maritim.
Lebih banyak lokalisasi
Pembangunan KRI Raja Haji Fisabilillah dan KRI Lukas Rumkorem menunjukkan komitmen TNI AL untuk menggunakan platform buatan dalam negeri.
Awal bulan ini, tepatnya pada tanggal 5 September, Angkatan Udara AS menyambut dua kapal patroli kelas PC-40 baru, KRI Butana (878) dan KRI Selar (879), dibangun oleh PT Citra Shipyard, dan kapal pengisian bahan bakar kelas Tarakan ketiga, KRI Balongan (908), dibangun oleh PT Batamec Shipyard.
Dilengkapi dengan senjata MSI-DS Seahawk LW30M, dua kapal PC-40 yang diluncurkan pada awal Mei 2024 memiliki panjang 45,5 meter dan lebar 7,9 meter. Kapal ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 24 knot dan kecepatan jelajah 17 knot. Kedua kapal yang masing-masing memiliki 35 awak ini akan ditugaskan ke Armada Kedua.
Sementara itu, TNI AL menyatakan bahwa KRI Balonganyang diluncurkan pada September 2022, memiliki panjang 127 meter, lebar 16 meter, dan draft 6,15 meter. Kapal ini memiliki kapasitas tangki kargo 5.500 m³ untuk bahan bakar dan air tawar, serta mampu membawa beberapa kontainer (termasuk yang berpendingin) untuk penyimpanan makanan tambahan. Kapal ini dapat menampung total 102 personel, termasuk helikopter dan awak tambahan lainnya.
KRI Balonganyang akan ditempatkan di bawah komando Armada Ketiga, juga dilengkapi dengan sistem Controllable Pitch Propeller (CPP) untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan meminimalkan risiko kerusakan mesin, menurut TNI AL.