“Hari emas bagi olahraga Indonesia,” bersorak gembira The Jakarta Post.
Pada tanggal 8 Agustus, Veddriq Leonardo won medali emas untuk panjat tebing cepat di Olimpiade Paris dengan catatan waktu 4,75 detik kenaikan dgn merangkak Medali ini memiliki arti khusus bagi Indonesia karena merupakan medali emas pertama dari cabang olahraga selain bulu tangkis. Pada hari yang sama, atlet angkat besi Rizki Juniansyah berhasil meraih medali emas kedua dan memecahkan rekor dunia. catatan dalam kategori 73 kilogram putra.
Olimpiade Musim Panas merupakan terobosan bagi Indonesia. Tim tersebut memenangkan tiga medali dan mengakhiri Olimpiade di posisi ke-39, peringkat tertinggi negara tersebut. terbaik sejak Olimpiade Barcelona tahun 1992. Yang lebih penting lagi, medali emas pada cabang panjat tebing dan angkat beban menunjukkan bahwa Indonesia telah melangkah maju melampaui ketergantungan tradisionalnya pada bulu tangkis.
Di sebuah pos pada X, Presiden Joko “Jokowi” Widodo menulis bahwa Olimpiade Paris telah membawa “kebanggaan baru bagi Indonesia.”
Rencana permainan Indonesia menjelang Olimpiade adalah memprioritaskan medali pada cabang olahraga yang menjadi keunggulan atlet. Pada bulan Maret, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia ditunjukkan bahwa prospek medali bergantung pada keberhasilan dalam cabang olahraga “unggulan” seperti bulu tangkis, angkat beban, dan panjat tebing. Tim tersebut memenangkan medali di ketiga cabang olahraga tersebut bersama Gregoria Mariska Tunjung mengumpulkan perunggu bulu tangkis.
Puncaknya tidak diragukan lagi adalah sprint vertikal Veddriq. Panjat tebing diperkenalkan sebagai olahraga mandiri untuk Pertama waktu di Olimpiade Paris dan Indonesia adalah pesaing kuat untuk medali di Olimpiade. Veddriq telah memenangkan Piala Dunia IFSC (Federasi Internasional Panjat Tebing) dalam kategori Kecepatan tiga tahun berturut-turut dan telah menempatkan Pertama di Seri Kualifikasi Olimpiade di Shanghai.
Pendaki berusia 27 tahun asal Kalimantan Barat berbicara tentang popularitas olahraga berbiaya rendah ini setelah memenangkan babak kualifikasi. “Panjat tebing tidak memerlukan banyak fasilitas besar dan sangat mudah untuk disiapkan,” kata Veddriq.
Tim panjat tebing Indonesia merupakan tim yang kompak. “Kami seperti saudara, kami selalu berlatih bersama. Itulah kuncinya,” dikatakan Kiromal Katibin, peraih medali perak di Piala Dunia IFSC 2022 di Seoul, Indonesia won tiga posisi teratas dalam acara kecepatan pria.
Usai Olimpiade, Jokowi diumumkan bahwa kedua peraih medali emas tersebut masing-masing akan menerima bonus sebesar 6 miliar rupiah (sekitar $381.000). Menurut salah satu laporanIndonesia berada di peringkat atas dalam daftar negara yang menawarkan insentif uang kepada peraih medali Olimpiade. Hanya Hong Kong dan Singapura yang memberikan cek lebih besar.
Jokowi adalah penyemangat terbesar tim. Dalam pidato penyemangat sebelum pertandingan, upacara Saat melepas atlet di tangga Istana Merdeka, ia berpesan kepada kontingen yang beranggotakan 29 orang untuk “mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun mental.” Ia juga mengingatkan para atlet, “Kalian semua tahu apa yang diinginkan rakyat Indonesia – mereka ingin melihat bendera Merah Putih dikibarkan dan mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangkan di arena Olimpiade.”
Medali emas ini akan membantu memperkuat upaya Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2036. Di Paris, pemimpin kontingen dikatakan“Indonesia memiliki infrastruktur, ambisi, dan kemauan untuk melakukannya.” Nusantara, ibu kota baru, adalah lokasi yang diusulkan dan merupakan ibu kota resmi Indonesia. inaugurasi situs tersebut akan berlangsung akhir minggu ini.
Itu peluncuran Namun, proyek senilai $29 miliar di Kalimantan Timur tersebut tidak berjalan mulus. Pemerintah kota dilaporkan telah berjuang untuk menyediakan kebutuhan dasar seperti pasokan air yang andal dan bandara yang berfungsi. “Tempat ini belum siap,” kata seorang analis politik Indonesia diberi tahu South China Morning Post.
Nusantara mungkin belum siap untuk tampil maksimal, tetapi tim Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai tonggak penting di Olimpiade berikutnya. Dengan total 40 medali Olimpiade, Indonesia berada di posisi yang tepat untuk menyalip Thailand (41 medali) sebagai kekuatan olahraga dominan di Asia Tenggara.