Indonesia Telah Mendaftar untuk Bergabung dengan Pakta Perdagangan Trans-Pasifik

Indonesia telah secara resmi meminta untuk bergabung dengan pakta perdagangan Trans-Pasifik untuk memperluas pasar ekspornya.

Berita itu diungkapkan oleh kantor berita negara Antara, yang mengutip pernyataan menteri ekonomi utama pada hari Rabu.

Indonesia telah mengirimkan surat permintaan aksesi ke pakta tersebut kepada Selandia Baru, yang bertindak sebagai tempat penyimpanan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifikkata menteri koordinator bidang perekonomian Airlangga Hartarto.

LIHAT JUGA: Tesla, Meta, Amazon Dituduh Merusak Demokrasi

“Ini adalah keputusan yang kita ambil … untuk melakukan reformasi struktural perekonomian kita dan membuka akses pasar bagi perekonomian Indonesia,” kata Airlangga.

Jakarta mengumumkan niatnya untuk bergabung dengan perjanjian perdagangan bebas yang telah menyatukan 12 negara pada bulan Mei, dengan harapan dapat menarik investasi melalui perluasan akses pasar ekspor.

Anggota CPTPP adalah Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Inggris, dan Vietnam.

Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, mendukung permintaan tersebut, kata Airlangga. Prabowo akan mengambil alih jabatan Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober.

CPTPP ditandatangani oleh 11 negara pada bulan Maret 2018 di Santiago, Chili, dan mulai berlaku menjelang akhir tahun tersebut. Inggris mengajukan permohonan untuk bergabung dengan kelompok tersebut pada tahun 2021 dan menandatangani protokol CPTPP yang memungkinkannya untuk bergabung pada tahun 2023.

  • Reuters dengan penyuntingan tambahan oleh Jim Pollard

LIHAT JUGA:

Indonesia Berencana Kenakan Tarif hingga 200% untuk Barang China – Antara

Hasil Survei Indonesia Menunjukkan Prabowo Siap Menang di Putaran Pertama

Putra Jokowi Bersatu dengan Prabowo di Pemilu Indonesia

Indonesia dan Tiongkok Pangkas Produksi Nikel, EV Metal Merosot

Jalur Kereta Cepat 'Whoosh' Indonesia yang Didukung Tiongkok Dibuka

TikTok 'Prihatin' dengan Larangan E-Commerce Media Sosial di Indonesia

Indonesia Berupaya Meningkatkan Industri Kendaraan Listrik dengan Insentif Baru

Ekspor Indonesia Bisa Capai $280 Miliar Seiring Meningkatnya Pengiriman Nikel

Jim Pollard

Jim Pollard adalah wartawan Australia yang tinggal di Thailand sejak 1999. Ia bekerja untuk surat kabar News Ltd di Sydney, Perth, London, dan Melbourne sebelum bepergian ke Asia Tenggara pada akhir tahun 90-an. Ia pernah menjadi editor senior di The Nation selama 17+ tahun.



Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here