Inflasi tahunan mencapai titik terendah pasca-COVID karena harga-harga turun selama lima bulan berturut-turut – Ekonomi

harga konsumen di Indonesia turun selama lima bulan berturut-turut, tumbuh pada laju tahunan paling lambat dalam beberapa tahun, data resmi menunjukkan pada hari Selasa, yang diyakini para analis akan memberikan lebih banyak ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuannya lagi pada tahun ini. -akhir.

Indeks harga konsumen (IHK) utama turun 0,12 persen bulan ke bulan (mtm) pada bulan September menjadi 105,93 poin, menandai penurunan paling tajam sejak tahun 2020, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) sementara Amalia Adininggar Widyasanti pada hari Selasa.

CPI telah menurun selama lima bulan berturut-turut sejak bulan April, didorong oleh penurunan harga pangan segar. Cabai merah, telur ayam ras, daging unggas, dan tomat termasuk komoditas yang mengalami penurunan harga signifikan akibat meningkatnya pasokan dari peternakan.

Faktor lainnya termasuk berkurangnya tekanan bulanan akibat kenaikan biaya sekolah.

“Penurunan indeks pada bulan September terutama disebabkan oleh penurunan biaya produksi pangan dan peternakan serta melimpahnya pasokan pada musim panen,” kata Amalia.

Setiap hari Senin

Dengan wawancara eksklusif dan liputan mendalam mengenai isu-isu bisnis paling mendesak di kawasan ini, “Prospek” adalah sumber yang tepat untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap bisnis Indonesia yang berkembang pesat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Inflasi tahunan menurun dari 2,12 persen pada bulan Agustus menjadi 1,84 persen pada bulan September, yang merupakan tingkat terendah sejak November 2021 namun masih dalam kisaran inflasi 1,5-3,5 persen yang ditargetkan oleh Bank Indonesia (BI).

Sumber