Pemerintah Indonesia telah memastikan bahwa investasi asing akan mulai mengalir ke ibu kota baru, Nusantara (IKN), bulan ini.
“Dua investor baru asal Singapura, Sembcorp Industries Ltd dan Raffles Education Center, telah menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di IKN,” kata Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani pada Selasa, 3 September 2024.
Selama kunjungan Rosan ke Singapura pada akhir Agustus 2024, kedua perusahaan menguraikan rencana mereka untuk berkontribusi pada pengembangan IKN.
Sembcorp berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 5 megawatt pada tahap pertama, dengan nilai investasi sekitar US$60 juta (Rp960 miliar). PLTS tersebut diharapkan dapat beroperasi pada November 2024.
Rosan menekankan pentingnya proyek ini dalam menarik lebih banyak investasi asing, terutama karena investor semakin fokus pada energi bersih dan keberlanjutan lingkungan.
Selain itu, Raffles Education Center bermaksud untuk berinvestasi di sektor pendidikan di IKN. Pemerintah Indonesia telah menetapkan kawasan pengembangan khusus untuk investor asing, sementara kawasan pengembangan lainnya diprioritaskan untuk investor lokal.
Rosan juga mencatat bahwa kedua perusahaan tersebut telah lama beroperasi di Indonesia, dengan Sembcorp Energy Indonesia aktif sejak 2001 dan Raffles Education membuka cabangnya di Jakarta pada 2006.
Namun, belum ada klarifikasi lebih lanjut mengenai apakah investasi akan dilakukan langsung oleh perusahaan induk di Singapura atau melalui anak perusahaannya di Indonesia.
Hingga saat ini, investasi yang masuk untuk pembangunan IKN mencapai Rp56,2 triliun dan sudah ada 55 investor yang melakukan peletakan batu pertama.
Investasi ini mencakup berbagai sektor, termasuk pendidikan, perawatan kesehatan, ritel, logistik, perhotelan, energi, transportasi, perkantoran, perbankan, perumahan, ruang hijau, media, dan teknologi.
Selain Sembcorp dan Raffles Education, perusahaan internasional lainnya telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di IKN.
Di antaranya adalah Samsung Group asal Korea Selatan yang berencana berinvestasi di sektor properti dengan skema Kemitraan Pemerintah dan Swasta (KPS).
Emaar Properties dari Uni Emirat Arab dan Sojitz Corporation dari Jepang juga tertarik berinvestasi di sektor properti IKN.
Tingginya minat berinvestasi di IKN didorong oleh prospek pengembangan yang menjanjikan dan potensi signifikan IKN sebagai pusat ekonomi baru Indonesia.
Pemerintah berharap masuknya investasi asing ini akan mempercepat pembangunan dan mendukung keberhasilan IKN sebagai ibu kota baru Indonesia.