Jajak pendapat menunjukkan peringkat dukungan terhadap presiden Indonesia turun setelah protes, namun tetap populer – ThePrint – ReutersFeed

Oleh Ananda Teresia
JAKARTA (Reuters) – Peringkat dukungan terhadap Presiden Indonesia Joko Widodo yang akan segera keluar dari jabatannya telah jatuh ke level terendah tahun ini setelah sekutu-sekutunya mengambil tindakan untuk mengubah peraturan pemilu, sebuah jajak pendapat menunjukkan pada hari Jumat, meskipun ia tetap lebih populer dibandingkan selama 10 tahun masa jabatannya. kepresidenan.

Survei terhadap 1.200 orang yang dilakukan akhir bulan lalu oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan dukungan terhadap presiden turun sebesar 7 poin persentase menjadi 75%, turun dari angka tertinggi sepanjang masa sebesar 82% dalam jajak pendapat bulan Juli.

Menurut kepala peneliti Indikator Burhanuddin Muhtadi, Jokowi, begitu presiden disapa, memiliki rata-rata rating sebesar 66% pada periode pertamanya dan 71% pada periode keduanya. Peringkatnya masing-masing adalah 79% dan 80% pada jajak pendapat bulan Januari dan Februari.

Burhanuddin mengaitkan penurunan tersebut dengan ketidakpuasan masyarakat atas upaya yang gagal pada bulan Agustus oleh anggota parlemen yang bersekutu dengan Jokowi untuk mengubah persyaratan usia minimum untuk pemilu daerah, yang akan memungkinkan putra bungsunya untuk mencalonkan diri sebagai wakil gubernur provinsi.

Anggota parlemen membatalkan rencana tersebut setelah protes panas di beberapa kota, termasuk demonstran yang menyerbu gerbang parlemen nasional sebelum dihalau oleh polisi antihuru-hara dengan menggunakan meriam air.

Pada tanggal 20 Oktober, Jokowi akan memberi jalan bagi mantan saingannya dan Menteri Pertahanan saat ini, Prabowo Subianto, untuk mengambil alih jabatan presiden setelah kemenangannya dalam pemilu bulan Februari, yang dibantu oleh dukungan diam-diam dari Jokowi.

Jokowi telah menjalani maksimal dua periode masa jabatan dan dukungan tersiratnya terhadap Prabowo secara luas dipandang sebagai langkah untuk mempertahankan pengaruh dan melestarikan warisannya.

Tidak jelas peran apa yang mungkin dimainkan oleh Jokowi di masa depan.

Peringkat keseluruhannya tetap tinggi karena mayoritas masyarakat Indonesia masih menganggap kondisi perekonomian di bawah pemerintahannya relatif baik, tambah Burhanuddin, termasuk pengelolaan inflasi.

Pemerintahannya juga telah menawarkan banyak insentif kepada masyarakat, tambahnya.

Burhanuddin mengatakan meskipun ada ketidakpuasan terhadap kondisi demokrasi di negara ini, mayoritas masyarakat Indonesia memahami demokrasi “secara sederhana”.

“Selama kondisi ekonomi bagus, masyarakat akan puas dengan presiden,” ujarnya.

(Laporan Ananda Teresia; Editing oleh Martin Petty)

Penafian: Laporan ini dibuat secara otomatis dari layanan berita Reuters. ThePrint tidak bertanggung jawab atas kontennya.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here