Jajak pendapat menunjukkan tingkat dukungan terhadap Presiden Jokowi turun seiring dengan keluarnya beliau, namun ia tetap populer

JAKARTA – Peringkat dukungan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan segera keluar dari jabatannya telah jatuh ke level terendah pada tahun 2024 setelah sekutu-sekutunya mengambil tindakan untuk mengubah peraturan pemilu, menurut sebuah jajak pendapat pada tanggal 4 Oktober, meskipun ia tetap lebih populer dibandingkan selama 10 tahun masa kepresidenannya.

Survei terhadap 1.200 orang yang dilakukan pada akhir bulan September oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa peringkat persetujuan terhadap Bapak Widodo – yang lebih dikenal dengan Bapak Widodo – turun sebesar 7 poin persentase menjadi 75 persen, turun dari angka tertinggi sepanjang masa yaitu 82 poin. persen dalam jajak pendapat bulan Juli.

Menurut kepala peneliti Indikator, Burhanuddin Muhtadi, nilai rata-rata Presiden Joko Widodo pada masa jabatan pertamanya adalah 66 persen dan 71 persen pada masa jabatan keduanya. Peringkatnya masing-masing sebesar 79 persen dan 80 persen pada jajak pendapat bulan Januari dan Februari.

Burhanuddin mengaitkan penurunan tersebut dengan ketidakpuasan masyarakat atas upaya yang gagal pada bulan Agustus oleh anggota parlemen yang bersekutu dengan Presiden Joko Widodo untuk mengubah persyaratan usia minimum untuk pemilihan kepala daerah, yang akan memungkinkan putra bungsunya untuk mencalonkan diri sebagai wakil gubernur provinsi.

Anggota parlemen membatalkan rencana tersebut setelah protes sengit di beberapa kota, termasuk demonstran yang menyerbu gerbang Parlemen sebelum dihalau oleh polisi antihuru-hara dengan menggunakan meriam air.

Pada tanggal 20 Oktober, Presiden Joko Widodo akan memberi jalan bagi mantan saingannya dan Menteri Pertahanan saat ini, Bapak Prabowo Subianto, untuk mengambil alih jabatan presiden setelah kemenangannya dalam pemilu bulan Februari, yang dibantu oleh dukungan diam-diam dari Bapak Widodo.

Bapak Widodo telah menjalani masa jabatan maksimal dua kali masa jabatan dan dukungan tersiratnya terhadap Bapak Prabowo secara luas dipandang sebagai langkah untuk mempertahankan pengaruh dan melestarikan warisannya.

Tidak jelas peran apa yang akan dimainkan oleh Presiden Joko Widodo di masa depan, jika memang ada.

Peringkat keseluruhannya tetap tinggi karena mayoritas masyarakat Indonesia masih menganggap kondisi perekonomian di bawah pemerintahannya relatif baik, tambah Burhanuddin, termasuk penanganan inflasi.

Pemerintahannya juga telah menawarkan banyak insentif kepada masyarakat, tambahnya.

Burhanuddin mengatakan meskipun ada ketidakpuasan terhadap kondisi demokrasi di negara ini, mayoritas masyarakat Indonesia memahami demokrasi “dengan cara yang sederhana”.

“Selama kondisi ekonomi bagus, masyarakat akan puas dengan presiden,” ujarnya. REUTERS

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here