Joko Widodo dari Indonesia mencoba istana kepresidenan baru di ibu kota yang diusulkan, Nusantara

Presiden Indonesia Joko Widodo menghabiskan malam pertamanya di istana berbentuk elang di usulan ibu kota baru negara ini, Nusantara, menjelang pertemuan resmi pada hari Senin, saat pemimpin yang lengser itu berupaya meredakan kekhawatiran tentang proyek infrastruktur yang terkepung.

Widodo telah bergegas untuk menyelesaikan sebanyak mungkin ibu kota baru sebelum ia mengundurkan diri pada bulan Oktober, meskipun Nusantara menghadapi berbagai penundaan pembangunan, kurangnya investasi asing, serta masalah pengelolaan dan lahan.

“Ini pekerjaan besar. Bisa memakan waktu 10, 15, 20 tahun,” kata Widodo kepada wartawan di luar Istana Garuda yang baru pada hari Senin, “Ini bukan pekerjaan yang memakan waktu satu atau dua tahun.”

Istana berbentuk burung yang dramatis, terdiri dari 4.650 bilah yang membentuk sayap elang, merupakan pusat ibu kota baru.

Istana kepresidenan masa depan Indonesia di Nusantara. Foto: AFP

Pada hari Senin, presiden mengakui bahwa ia tidak tidur nyenyak pada malam pertamanya, tetapi mengatakan bahwa air, listrik, dan internet, yang telah menunda rencana kepindahannya bulan ini, kini telah tersedia. Ia tidak menyebutkan berapa lama ia berencana untuk bekerja di sana.

Dibangun di hutan di pulau tropis Kalimantan, proyek infrastruktur bernilai US$32 miliar ini berlokasi sekitar 1.200 km (750 mil) dari ibu kota saat ini, Jakarta.

Bersiap untuk menyelenggarakan perayaan Hari Kemerdekaan di Nusantara pada 17 Agustus, Widodo dalam beberapa minggu terakhir bersikap lebih pragmatis dalam pernyataannya tentang ibu kota baru.

“Banyak orang mengira kami terburu-buru … Tidak, kami tidak terburu-buru. Ini sesuai dengan prosedur,” katanya.

Presiden Indonesia Joko Widodo mengendarai sepeda motor di jalan tol baru Nusantara. Foto: EPA-EFE

Pada hari Minggu, presiden mengenakan jaket touring hitam dan mengendarai sepeda motor di jalan tol baru Nusantara, diapit oleh beberapa pejabat pemerintah dan influencer media sosial.

Dalam beberapa bulan terakhir, Widodo telah meresmikan pembangunan sekolah, kompleks perkantoran di Nusantara, dan menjanjikan investasi asing. Namun, bertahun-tahun setelah mengumumkan proyek utamanya, yang dimaksudkan untuk meringankan beban Jakarta yang macet, tercemar, tenggelam, dan kelebihan penduduk, tidak ada pendanaan asing yang dijanjikan.

Keraguan semakin dalam bulan lalu setelah dua pejabat tinggi yang mengawasi proyek tersebut mengundurkan diri tanpa penjelasan.

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah berjanji untuk terus mengembangkan wilayah Nusantara setelah ia dilantik, tetapi para analis mengatakan bahwa ia akan memprioritaskan pendanaan untuk program “pangan bergizi” miliknya sendiri.

Sumber