Jokowi minta negara maju kucurkan dana untuk ekonomi hijau

JAKARTA: Presiden Indonesia Joko Widodo mendesak negara-negara maju untuk berinvestasi dalam transisi energi dan solusi iklim di negara ini, memamerkan potensi besarnya untuk proyek energi terbarukan dan mitigasi karbon.

Jokowi, demikian panggilan akrab presiden lengser itu, kemarin mengatakan negara Asia Tenggara itu memiliki lebih dari 3.600 gigawatt potensi energi terbarukan yang dapat dikembangkan.

Ia menambahkan, negara ini juga memiliki 3,3 juta ha hutan mangrove yang mampu menyerap hingga 12 kali lipat jumlah karbon dioksida yang diserap oleh hutan hujan tropis.

“Semua itu tidak akan memberikan dampak yang signifikan, sepanjang negara-negara maju tidak berani berinvestasi, sepanjang penelitian dan pengembangan tidak dibagikan secara luas, dan sepanjang skema-skema pendanaan yang terjangkau tidak diberikan kepada negara-negara berkembang,” ungkapnya kepada peserta Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta.

Ia mengatakan masalah iklim tidak dapat diselesaikan sementara investor berfokus pada kalkulasi ekonomi.

Indonesia telah mengamankan janji pendanaan sebesar US$20 miliar di bawah skema Kemitraan Transisi Energi yang Adil yang dipimpin oleh negara-negara Kelompok Tujuh.

Akan tetapi, realisasi pembiayaan sejauh ini sangat minim.

Indonesia yang kaya sumber daya alam, yang menargetkan emisi karbon nol bersih pada tahun 2060, terbuka untuk bermitra dengan siapa pun untuk mengembangkan proyek-proyek hijau. Ini termasuk investasi dalam “kawasan industri hijau”, kata Jokowi.

Indonesia telah mengidentifikasi sekitar 400 proyek yang memerlukan pendanaan untuk mencapai tujuan iklimnya, kata Menteri Senior Kabinet Luhut Pandjaitan pada acara tersebut. — Reuters

Sumber