Oleh Stefanno Sulaiman dan Gayatri Suroyo
JAKARTA – Presiden Indonesia Joko Widodo yang akan lengser akan menunjuk Thomas Djiwandono, keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto dan penasihatnya untuk masalah fiskal, sebagai wakil menteri keuangan pada Kamis malam, kata seorang politikus senior.
Sufmi Dasco Ahmad, anggota senior partai politik Gerindra Prabowo, mengonfirmasi laporan Reuters sebelumnya tentang rencana pengangkatan tersebut, dan menambahkan Djiwandono akan menjabat peran yang sama setelah masa jabatan Prabowo resmi dimulai pada bulan Oktober.
Djiwandono, istana kepresidenan, dan kementerian keuangan tidak menanggapi permintaan komentar.
Pengangkatan tersebut dimaksudkan “untuk memperlancar transisi pemerintahan dari pemerintahan Bapak Jokowi ke Bapak Prabowo,” kata Dasco kepada Reuters, merujuk pada presiden saat ini dengan nama panggilan populernya.
Nilai tukar rupiah melemah sekitar 0,4% terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis pagi, penurunan terbesar di antara mata uang negara berkembang Asia.
Djiwandono akan bekerja dengan menteri keuangan Widodo saat ini yang disegani, Sri Mulyani Indrawati, yang telah menuai pujian atas kebijakan fiskal yang bijaksana, termasuk pengelolaan keuangannya selama pandemi COVID-19.
Pasar keuangan telah memperhatikan dengan seksama pilihan Prabowo untuk menteri keuangan dan usulan kebijakan fiskalnya setelah lembaga pemeringkat memperingatkan risiko dapat meningkat karena janji kampanyenya yang mahal, yang mencakup program unggulan untuk menyediakan makanan sekolah gratis.
Kekhawatiran meningkatnya utang selama pemerintahan Prabowo mendatang sebelumnya telah menambah tekanan pada nilai tukar rupiah dan harga obligasi Indonesia.
Djiwandono yang berpendidikan AS telah menjadi juru bicara utama untuk sikap fiskal Prabowo, sering menegaskan kembali komitmen presiden terpilih untuk mematuhi aturan fiskal dan menjaga defisit anggaran 2025 di bawah batas hukum 3% dari produk domestik bruto.
Djiwandono sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan sekuritas di Hong Kong dan di Arsari Group, sebuah konglomerat Indonesia yang dipimpin oleh saudara laki-laki Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, menurut profilnya di situs web resmi partai Gerindra. Djiwandono juga menjabat sebagai bendahara utama partai.
“Kami berharap pengangkatan Dijwandono akan menghasilkan komunikasi yang lebih baik mengenai sinergi fiskal dan program-program yang diusulkan selama kampanye dapat dilaksanakan secara hati-hati … sesuai dengan kondisi fiskal kita,” kata Myrdal Gunarto, ekonom Maybank Indonesia.
Penunjukan tersebut seharusnya berdampak netral terhadap pasar karena tidak ada perubahan dalam angka fiskal, katanya, seraya menambahkan bahwa penurunan rupiah kemungkinan disebabkan oleh faktor eksternal.
Artikel ini dibuat dari umpan kantor berita otomatis tanpa modifikasi pada teks.
