uan Maharani, seorang pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), mengatakan pada hari Selasa setelah terpilih kembali sebagai Ketua DPR bahwa badan legislatif nasional akan tetap terbuka terhadap kritik publik selama masa jabatannya selama lima tahun ke depan.
“Pada masa kepemimpinan saya, insya Allah (Insya Allah saya akan mengobarkan semangat gotong royong untuk mewujudkan lembaga legislatif yang modern, terbuka, dan aspiratif. Saya juga akan berusaha mewujudkannya sebagai rumah rakyat yang sesungguhnya,” kata Puan dalam pidatonya pada 1 Oktober lalu, di hadapan 580 legislator baru yang dilantik masa jabatan 2024-2029, seperti dikutip dari Antara. Kompas.com.
“Kami juga mengundang partisipasi seluruh komponen masyarakat baik pers, intelektual, akademisi, mahasiswa, LSM, ormas dan lain-lain, untuk memberikan masukan, pandangan dan kritik terhadap berbagai kebijakan yang akan diambil,” lanjutnya.
Puan diambil sumpahnya dalam rapat paripurna Selasa malam bersama para wakil ketua baru terpilih: Adies Kadir dari Partai Golkar, Cucun Ahmad Syamsurijal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Saan Mustopa dari Partai NasDem dan Sufmi Dasco Ahmad dari Partai Gerindra.
Kelima anggota pimpinan DPR tersebut mewakili partai politik peraih suara terbanyak pada pemilu legislatif Februari lalu.
Selama masa jabatannya sebagai Ketua DPR pada periode 2019-2024, pimpinan DPR banyak dituding terburu-buru dalam proses legislasi dan minim partisipasi masyarakat.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendesak anggota DPR agar tidak mengulangi kesalahan DPR sebelumnya pada masa jabatan lima tahun mereka.