Sebelum adanya Transjakarta, penumpang bus harus bergantung pada layanan yang tidak dapat diandalkan. Tanpa rute khusus, bus-bus akan berhenti secara tidak terencana di mana saja di sepanjang jalan, sehingga berkontribusi terhadap semakin buruknya kemacetan lalu lintas di Jakarta. Bus sering kali melambat saat lalu lintas, sehingga memaksa penumpang untuk naik atau turun, yang menyebabkan cedera karena terkadang orang terjatuh ke jalan.

USAID menyadari potensi sistem BRT yang beroperasi di jalur khusus untuk mengubah layanan transportasi Jakarta. USAID mengundang Gubernur Sutiyoso ke Bogotá, Kolombia untuk mencoba sistem BRT Trans-Milenio di kota tersebut. Gubernur Sutiyoso pulang ke rumah dengan terkesan dan bertekad untuk membangun sistem bus yang aman, andal, dan terjangkau bagi seluruh warga Jakarta.

Didukung dengan bantuan teknis sebesar $2 juta dari USAID, ITDP bekerja sama dengan pemerintah kota Jakarta untuk merencanakan dan membangun koridor transit pertama dalam sistem baru tersebut. Transjakarta adalah sistem BRT pertama di Asia Tenggara. Saat ini, BRT ini merupakan BRT terbesar di dunia, yang mampu melayani 11 juta orang melintasi Jakarta setiap hari.

“Ketika ITDP datang kepada kami dengan rencana mereka untuk membantu kota ini merancang Transjakarta pada awal tahun 2000an, saya langsung terkesan dengan kemungkinan untuk mengubah transportasi di kota besar ini—khususnya bagi kelas pekerja perkotaan yang tidak memiliki pilihan lain yang dapat diandalkan,” kata Alfred Nakatsuma. , manajer proyek USAID untuk inisiatif Transjakarta dan kepala Tim Asia Clean Air USAID. “Saya bangga dengan peran USAID dalam Transjakarta, yang menyediakan transportasi yang aman, andal, dan terjangkau bagi kelas pekerja, sekaligus mengurangi polusi udara dan mengurangi kemacetan lalu lintas.”

Saat ini, Jakarta menunjukkan manfaat BRT bagi kota-kota di Asia dan sekitarnya. Sejak pertama kali dibuka pada tahun 2004, pemerintah Indonesia terus memperluas Transjakarta menjadi sistem transit besar yang melayani masyarakat Jakarta saat ini. Dengan lebih dari 760.000 penumpang setiap hari yang menempuh jarak 244 kilometer, Transjakarta telah menjadi bagian integral dari ekosistem transportasi Jakarta, yang menunjukkan nilai abadi dari kolaborasi antara Amerika Serikat dan Indonesia 20 tahun lalu.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here