Menlu RI mulai kunjungan ke Tiongkok setelah serangkaian interaksi tingkat tinggi
Menlu RI mulai kunjungan ke Tiongkok setelah serangkaian interaksi tingkat tinggi

Foto:VCG

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi memulai kunjungan tiga hari ke China pada hari Kamis, menyusul berbagai interaksi tingkat tinggi antara kedua negara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan pada hari Kamis bahwa “di bawah arahan strategis presiden kedua negara, hubungan Tiongkok-Indonesia telah mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat, dengan pertukaran tingkat tinggi yang erat, yang memperdalam kepercayaan strategis bersama.”

“Tahun depan menandai peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia dan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Tiongkok-Indonesia. Ini menghadirkan peluang penting bagi pertumbuhan dan hubungan bilateral kedua negara kita,” kata Mao.

“Tiongkok siap bekerja sama dengan Indonesia, mengikuti arahan strategis kedua presiden, berfokus pada pembangunan komunitas dengan masa depan bersama, dan terus memperdalam kerja sama strategis di semua lini,” kata Mao.

Kunjungan Retno merupakan tindak lanjut dari Pertemuan Pejabat Senior pertama Dialog Bersama Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Tiongkok-Indonesia di Jakarta pada tanggal 13 Agustus. Kunjungan ini juga merupakan kelanjutan dari interaksi tingkat tinggi baru-baru ini antara kedua negara yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi, meningkatkan kepercayaan politik dan keamanan, serta memajukan komunitas Tiongkok-Indonesia dengan masa depan bersama, kata para analis.

Ge Hongliang, wakil dekan ASEAN College di Universitas Guangxi Minzu, mengatakan sementara ASEAN memprioritaskan konektivitas infrastruktur dan pemulihan ekonomi tahun ini, Indonesia, sebagai anggota ASEAN terkemuka dan salah satu yang mendukung kerja sama Tiongkok-ASEAN, juga akan memperhatikan stabilitas rantai industri dan keamanan regional.

Tiongkok dan Indonesia telah membentuk mekanisme tingkat tinggi yang komprehensif yang mencakup berbagai bidang, termasuk pertukaran antarmasyarakat, ekonomi, politik, pertahanan, dan keamanan, kata Ge, menekankan bahwa kerangka kerja ini memperdalam pemahaman dan memperkuat hubungan bilateral mereka, memastikan pembangunan yang stabil dan jangka panjang.

Sumber