Menteri Indonesia menjelaskan mengapa investor asing lebih memilih pusat data di Malaysia

JAKARTA: Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Budi Arie Setiadi (foto) menyoroti faktor-faktor utama yang menyebabkan keragu-raguan investor asing untuk berinvestasi di sektor pusat data di republik ini, mengingat banyak orang lebih memilih untuk membangun fasilitas di Malaysia, khususnya di Johor.

Dia mengatakan investasi di pusat data Johor, yang mendukung kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan, diproyeksikan mencapai US$3,8 miliar tahun ini, mengutip laporan Maybank. Malaysia menawarkan tiga keunggulan utama: harga listrik yang kompetitif, pembebasan pajak, dan kepastian hukum, menjadikannya tujuan yang lebih menarik bagi investor asing.

“Biaya listriknya delapan sen per kWh, ada pembebasan pajak barang modal, dan ketiga, ada kepastian hukum dalam investasi,” ujarnya seperti dikutip portal online lokal TrenAsia, baru-baru ini.

Dia menekankan perlunya meningkatkan iklim investasi dan reputasi republik untuk menarik investor asing, menganjurkan proses investasi yang lebih sederhana dan menyatakan tujuannya untuk menurunkan harga listrik untuk pusat data agar lebih terjangkau bagi operator.

Untuk mendukung inisiatif ini, Pusat Data Digital (BDDC) secara resmi meluncurkan Pusat Data Tier IV 1 Jakarta Tenggara pada tanggal 9 Oktober, yang juga akan berfungsi sebagai Indonesia Internet Exchange (IIX-JK2) kedua yang bekerja sama dengan Penyedia Layanan Internet Indonesia. Asosiasi (APJII).

Malaysia dengan cepat menjadi pusat data yang kuat di Asia Tenggara, didorong oleh meningkatnya permintaan akan komputasi awan dan AI, seperti yang dilaporkan oleh CNBC pada bulan Juni.

Negara ini telah menarik miliaran investasi dari perusahaan teknologi besar seperti Google, Nvidia, dan Microsoft, khususnya di Johor Baru.

Firma intelijen pusat data, DC Byte, direktur pelaksana APAC James Murphy memperkirakan bahwa Johor Baru akan segera melampaui Singapura untuk menjadi pasar pusat data terbesar di kawasan ini, dengan pertumbuhan hampir nol dua tahun lalu.

Kota ini juga telah diakui sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara berdasarkan Indeks Pusat Data Global 2024 DC Byte. – Bernama

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here