Menteri Perdagangan: Tuntutan UE yang Berkelanjutan Sebabkan IEU-CEPA Tertunda Lagi

CikarangNegosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) menghadapi penundaan karena UE terus mengajukan tuntutan baru, terutama karena tantangan yang ditimbulkan oleh Peraturan Deforestasi (EUDR).

“Kami sudah memenuhi banyak permintaan, tetapi jika terus bertambah, itu akan mempersulit keadaan. Kami ingin menyelesaikan IEU-CEPA, tetapi itu tergantung pada kerja sama Uni Eropa,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Cikarang, Jawa Barat, pada hari Kamis.

Ia menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk menuntaskan IEU-CEPA, yang semula diharapkan rampung sebelum pemerintahan baru menjabat. Namun, hal ini bergantung pada tercapainya kesepakatan.

Hubungan Indonesia-Uni Eropa Jauh Lebih Besar dari Sekadar Perdagangan: Utusan Khusus

Setelah sembilan tahun diskusi yang terhenti, IEU-CEPA telah memasuki putaran negosiasi ke-19, dengan batas waktu awal September 2024 kemungkinan akan terlewati.

Zulkifli menegaskan, Indonesia telah menyampaikan kepada Uni Eropa bahwa perundingan tidak dapat diselesaikan pada masa jabatan Presiden Joko Widodo dan menepis klaim telah mengeluarkan ultimatum.

“Kami tidak memberikan ultimatum, kami hanya ingin memperjelas. Pemerintah baru (yang dipimpin Presiden terpilih Prabowo Subianto) mungkin akan menghadapi situasi yang lebih sulit lagi,” jelas Zulhas.

Jokowi Minta Perlakuan Adil terhadap Kelapa Sawit Indonesia dalam Pembicaraan dengan Norwegia

Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, menuturkan, berlarut-larutnya perundingan tersebut bermula dari belum adanya konsensus mengenai isu kebijakan dari kedua belah pihak, khususnya EUDR.

Indonesia telah menyampaikan kekhawatiran serius mengenai EUDR, yang dapat membatasi ekspor minyak kelapa sawitnya ke Eropa. Peraturan tersebut mengamanatkan koordinat geolokasi untuk produksi minyak kelapa sawit guna memastikan minyak tersebut tidak berasal dari daerah yang gundul. Kopi dan kayu juga terkena dampaknya, dengan EUDR yang akan berlaku penuh pada tanggal 30 Desember 2024.

Meskipun menghadapi tantangan ini, baik Indonesia maupun UE telah berkomitmen pada beberapa aspek perjanjian, termasuk pengurangan instrumen tarif secara bertahap.

Pada tahun 2023, perdagangan antara Indonesia dan UE mencapai $30,8 miliar, dengan total ekspor dari Indonesia mencapai $16,7 miliar, menjadikan minyak sawit sebagai salah satu ekspor utama negara ini ke Eropa.

Tag: Kata Kunci:

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here